Studi : Remaja yang Terpapar Pestisida Tingkat Tinggi Rentan Alami Depresi

Jum'at, 05 Juli 2019 | 17:33 WIB
Studi : Remaja yang Terpapar Pestisida Tingkat Tinggi Rentan Alami Depresi
Ilustrasi stres, depresi (sumber: Visualphotos)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Studi : Remaja yang Terpapar Pestisida Rentan Alami Depresi.

Pestisida disebut memiliki dampak negatif bagi manusia, hewan maupun lingkungan hidup. Yang terbaru, peneliti mengungkap bahwa remaja yang terpapar pestisida tingkat tinggi berisiko mengalami depresi.

Sebagai bagian dari studi terbaru, tim peneliti melacak perkembangan remaja yang tinggal di dekat pertanian di Andes Ekuador sejak 2008.

Dilansir The Health Site, Ekuador adalah pengekspor mawar terbesar ketiga di dunia, dengan sebagian besar lahan pertaniannya terletak di dekat pemukiman warga.  

Baca Juga: Bangkit dari Depresi Pasca Persalinan, Simak Tips Behati Prinsloo

Seperti banyak tanaman lainnya, mawar secara rutin akan disemprot dengan insektisida organofosfat, yang diketahui mempengaruhi sistem kolinergik manusia, sistem kunci dalam fungsi otak dan sistem saraf.

Para peneliti memeriksa 529 remaja berusia antara 11 hingga 17 tahun. Temuan ini diterbitkan dalam International Journal of Hygiene dan Health Environment.

Untuk menguji tingkat paparan remaja terhadap pestisida, tim peneliti mengukur kadar enzim asetilkolinesterase (AChE) dalam darah mereka. Pestisida seperti organofosfat dan karbamat, toksisitasnya akan menghambat aktivitas AChE.

Ilustrasi stres, depresi [shutterstock]
Ilustrasi stres, depresi [shutterstock]

Studi sebelumnya juga pernah menunjukkan bahwa AChE yang terhambat dikaitkan dengan perilaku kecemasan dan depresi pada tikus, dan beberapa penelitian yang dilakukan pada manusia juga menunjukkan hubungan tersebut.  

Hasil penelitian terbaru pun mengkonfirmasi hipotesis mereka, di mana, remaja yang memiliki aktivitas AChE yang lebih rendah, menunjukkan paparan yang lebih besar terhadap inhibitor cholinesterase.

Baca Juga: Diduga Depresi Karena Dimutasi, Lurah di Denpasar Tewas Gantung Diri

Saat menilai dengan alat penilaian depresi standar, peneliti melihat gejala depresi yang terjadi khususnya pada anak perempuan (yang terdiri dari setengah dari semua peserta) dan pada remaja yang lebih muda dari 14 tahun.

Menurut para peneliti, pekerja pertanian dan orang-orang di komunitas ini telah lama melaporkan tentang peningkatan depresi remaja dan kecenderungan bunuh diri.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI