Harus Cepat Ditangani, Jangan Salah Kenali Gejala Serangan Jantung

Vania Rossa Suara.Com
Jum'at, 05 Juli 2019 | 14:30 WIB
Harus Cepat Ditangani, Jangan Salah Kenali Gejala Serangan Jantung
Ilustrasi nyeri dada sebagai gejala serangan jantung. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Aktris senior Ade Irawan sempat dikabarkan kritis. Pemain film Tjinta Di Udjung Tahun ini mengidap penyakit komplikasi jantung yang sudah cukup lama. Ade Irawan sempat mendapatkan perawatan intensif di Rumah Sakit Fatmawati belum lama ini.

Menanggapi itu, anaknya, Dewi Irawan, akhirnya angkat bicara. "Sekarang dirawat di rumah, ada suster masih recovery. Dia pasien jantung sudah lama, dua kali ganti klip jantung tahun 1987 waktu umurnya 50 tahun dan waktu tahun 1997, usianya 60 tahun. Yang pertama ganti klipnya di Indonesia, yang kedua di Italia," ujar Dewi Irawan di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (4/7/2019).

Serangan jantung yang tiba-tiba dan mematikan sebenarnya sudah menunjukkan gejala sebelumnya pada penderita. Dengan mengetahui gejalanya, tentu Anda dapat melakukan upaya pencegahan dan pengobatan agar tidak sampai berlanjut pada risiko kematian.

Berikut merupakan gejala serangan jantung yang perlu Anda kenali:

Baca Juga: Tinggal dengan Mertua, Perempuan 3 Kali Lebih Besar Kena Serangan Jantung

1. Nyeri dada
Gejala khas dari serangan jantung adalah nyeri dada. Nyeri dada yang dirasakan bersifat tertekan atau seperti tertindih beban berat di sekitar dada yang menjalar hingga lengan kiri, leher, rahang kiri, bahu, bahkan ulu hati. Keluhan nyeri dada ini dapat berlangsung dalam beberapa menit atau lebih dari 20 menit, dan tidak membaik dengan istirahat.

Namun pada beberapa keadaan, seperti pada usia lanjut, nyeri dada mungkin saja tidak dirasakan. Justru keluhan nyeri pada ulu hati lebih dominan. Karena itu, terkadang serangan jantung terlambat diketahui karena menganggap hanya masalah asam lambung yang meningkat.

2. Sesak napas
Selain nyeri dada, gejala lain yang menyertai serangan jantung adalah sesak napas, terutama saat beraktivitas. Sesak napas terjadi apabila ada kegagalan organ jantung dalam memompa darah ke seluruh tubuh. Hal ini terjadi karena adanya sumbatan di pembuluh darah yang menyebabkan darah tidak dapat mencapai ke target organ.

3. Gejala penyerta
Pada kasus serangan jantung yang khas, selain nyeri dada dan sesak napas, biasanya pasien akan mengalami keringat dingin, mual dan muntah, serta tubuh lemah mendadak, bahkan penurunan kesadaran. Gejala penyerta tidak harus muncul pada kasus serangan jantung, tetapi pada banyak kasus hampir disertai dengan 1-2 gejala penyerta yang mendukung diagnosis.

4. Pusing
Pusing adalah kondisi yang dirasakan seseorang ketika diserang sensasi seperti akan pingsan, kepala terasa berat (atau justru melayang), badan lemas, dan penglihatan yang semakin kabur. Terkadang pusing berkaitan dengan gejala awal penyakit jantung. Misalnya penyakit aritmia jantung, gagal jantung, jantung koroner, dan lain sebagainya.

Baca Juga: Banyak Manfaat, Memelihara Kucing Bisa Kurangi Risiko Serangan Jantung

5. Kehilangan kesadaran
Kehilangan kesadaran tiba-tiba atau disebut juga pingsan termasuk salah satu gejala penyakit jantung yang kerap kali terjadi. Biasanya, pingsan tidak menandakan adanya masalah medis serius. Namun, pada beberapa kondisi yang disertai dengan munculnya gejala lain yang tidak normal, pingsan bisa menunjukkan kondisi kesehatan yang berbahaya dan mengancam tubuh.

Nah, agar terhindar dari serangan jantung, segera terapkan pola hidup sehat dan aktif untuk menghindari serangan jantung. Hindari makanan berlemak, perbanyak sayuran dan buah-buahan, hindari stres dan cukup tidur, serta rutin berolahraga. (Rosalin Febriyanti)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI