Tidur Tak Teratur Tingkatkan Risiko Diabetes Hingga Darah Tinggi

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Rabu, 03 Juli 2019 | 21:05 WIB
Tidur Tak Teratur Tingkatkan Risiko Diabetes Hingga Darah Tinggi
Jadwal tidur tak teratur ancam kesehatan diri Anda. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Tidur Tak Teratur Tingkatkan Risiko Diabetes Hingga Darah Tinggi

Tidur tak teratur bukan hanya membuat kepala pusing dan badan lemas. Penelitian terbaru menyebut tidur tak teratur bisa meningkatkan risiko penyakit diabetes hingga darah tinggi.

Peneliti dari Brigham and Women’s Hospital, Tianyi Huang, mengatakan tidur tak teratur termasuk jadwal tidur yang berubah-ubah dan jam tidur yang kurang. Perubahan rutinitas ini menurutnya berisiko menyebabkan sindrom metabolik.

Sindrom metabolik merupakan beberapa gejala masalah kesehatan yang menyerang organ tubuh, seperti gula darah tingi, tekanan darah tinggi, dan kolesterol tinggi.

Baca Juga: Susah Tidur di Malam Hari? Trik Ini Bantu Anda Terlelap dengan Cepat

Sindrom metabolik jika tidak ditangani dapat menyebabkan seseorang mengalami penyakit diabetes, hipertensi, hingga serangan jantung dan stroke.

"Dalam penelitian ini, kami menunjukkan bahwa perbedaan jadwal tidur, baik itu durasi maupun waktunya, diasosiasikan dengan abnormalitas sistem metabolik," ujarnya, dilansir Reuters.

Huang mengatakan selama ini penelitian soal tidur dan kesehatan lebih banyak difokuskan kepada durasi dan kualitas tidur. Padahal, jadwal tidur yang tidak teratur pun juga menyimpan bahaya.

Jadwal tidur tidak teratur. ( Shutterstock )
Jadwal tidur tidak teratur. ( Shutterstock )

"Dampak negatif jadwal tidur tidak teratur tidak bisa dikompensasi dengan jam tidur yang lebih panjang di malam berikutnya," urainya lagi.

Penelitian dilakukan dengan menganalisis jadwal tidur 2.003 partisipan. Rata-rata partisipan tidur selama 7,15 jam setiap hari.

Baca Juga: Terlalu Mabuk, Sepasang Kekasih Ini Tidur di Pinggir Jalan

Sekitar 45 persen partisipan mengalami variasi lebih dari satu jam di jadwal tidurnya. Itu artinya, mereka bisa tidur lebih cepat atau lebih lambat dari rerata partisipan lain yang tidur pada pukul 11.40 malam.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI