Mengupil Bisa Berakibat Penyakit Serius, Salah Satunya Pneumonia

Rabu, 26 Juni 2019 | 17:30 WIB
Mengupil Bisa Berakibat Penyakit Serius, Salah Satunya Pneumonia
Ilustrasi mengupil. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pneumokokus, bakteri yang dapat menyebabkan pneumonia, diketahui menyebar melalui inhalasi tetesan udara yang mengandung bakteri, misalnya dalam batuk dan bersin.

Penelitian ini adalah penelitian pertama yang menunjukkan penularan bakteri dapat terjadi melalui kontak antara hidung dan tangan setelah terpapar bakteri pneumokokus.

Melansir Science Daily, studi ini menemukan bahwa bakteri dapat menyebar pada tingkat yang sama. Baik dalam keadaan kering atau basah, dan pada tingkat yang sama ketika seseorang mengupil atau bahkan saat menggosok hidung mereka.

Setelah menguji dengan beberapa metode, hasil penelitian menunjukkan tingkat penyebaran bakteri tertinggi berada di antara peserta kelompok yang mengupil (tangan sudah terkontaminasi bakteri).

Baca Juga: Akibat Ulah Pengasuh Jahat, Bayi 8 Hari Kritis karena Derita Pneumonia

Lalu diikuti oleh kelompok 'mengirup tangan basah' (juga terkontaminasi bakteri pneumokokus).

Bahaya anak makan upil, bisa sebabkan infeksi dan pendarahan. (Shutterstock)
Bahaya anak makan upil, bisa sebabkan infeksi dan pendarahan. (Shutterstock)

"Studi ini adalah pertama yang mengkonfirmasi bahwa bakteri pneumokokus dapat menyebar melalui kontak langsung, bukan hanya melalui pernapasan pada bakteri yang terbawa melalui udara," tutur Profesor Tobias Welte, dari Universitas Hannover, Jerman.

Walte juga mengungkapkan, studi ini seharusnya membuat para dokter mengimbau masyarakat tentang kebersihan tangan dan langkah-langkah untuk mengendalikan infeksi dasar.

Seperti menghindari barang-barang yang sudah terkontaminasi bakteri patogen pernapasan, salah satunya pneumokokus.

"Vaksinasi pneumokokus adalah metode terbaik untuk membatasi penyebaran S. pneumoniae ke sinus dan saluran udara yang lebih rendah, tetapi tingkat vaksinasi masih di bawah 50% untuk mereka yang telah dianjurkan. Untuk meningkatkan ini adalah salah satu tugas utama untuk kebijakan kesehatan."

Baca Juga: Sakit Pneumonia, Bayi 2 Tahun Ini Meninggal di Pelukan Orangtuanya

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI