Selain Sekolah Formal, Penting Bekali Anak dengan Belajar Musik

Rabu, 03 Juli 2019 | 12:13 WIB
Selain Sekolah Formal, Penting Bekali Anak dengan Belajar Musik
Ilustrasi anak-anak bermain musik. (Sumber: Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Apakah Moms termasuk orangtua yang mengikutsertakan si kecilnya les musik? Jika ya, apa sebenarnya tujuan Anda memasukkan anak ke les musik? Sekadar ikut-ikutan, mengikuti bakat dan minat amak, atau memang berniat mengasah kepekaan bermusiknya?

Musik memang sudah lama dikenal memiliki banyak manfaat untuk perkembangan otak anak. Begitu pula dengan bermain alat musik yang sangat membantu kecerdasan tiga komponen tumbuh kembang anak, yaitu, kecerdasan motorik, sensorik, dan kognitif.

Tetapi tahukah Moms bahwa mendorong si kecil belajar memainkan alat musik sejak dini ternyata memiliki manfaat yang lebih besar dari sekadar membantu kecerdasan mereka selama proses pertumbuhan. Hal itu dikatakan oleh Nathania Karina, seorang music educater Andante Music School.

“Sudah banyak penelitian yang mengatakan bahwa belajar musik memiliki banyak manfaat bagi pertumbuhann anak. Tetapi menurut saya, ada lagi manfaat yang lebih besar di balik itu. Bahwa sebenarnya bisa memainkan alat musik dapat menjadi modal untuk bekal masa depan anak,” ungkap Nathania saat ditemui Suara.com, Rabu (3/7/2019).

Baca Juga: Begini Cara Andien Ajarkan Toleransi kepada Anak

Mengingat, sambungnya, saat ini profesi sebagai musisi di Indonesia sudah cukup menjanjikan, meski tidak sebaik di negara-negara maju. Tetapi, entah itu sebagai performer atau pengajar musik, keterampilan bermain alat musik bisa dikatakan mampu menopang hidup.

“Di samping banyak yang mengatakan manfaat bermain musik baik untuk keseimbangan otak kiri dan otak kanan, membuat anak lebih fokus, melatih anak mengendalikan emosi, dan sebagainya, tapi yang paling nyata hasilnya adalah anak jadi punya skill spesial yang mereka kuasai dan bisa dipakai seumur hidup,” sambungnya.

Nathania menambahkan, di samping sekolah formal, anak memang perlu memiliki keterampilan lain yang di dalam kurikulum akademik tidak menjadi mata pelajaran prioritas atau hanya sekadar tambahan.

“Di luar negeri, musik sudah masuk dalam kurikulum premier, mungkin hanya di Indonesia yang dianggap tidak begitu penting. Tapi tidak perlu khawatir, sebab kini sudah terbukti skill bermain musik cukup menjanjikan,” imbuhnya.

Untuk itu, tidak ada salahnya Anda membekali anak dengan kemampuan bermusik, dengan memasukkannya ke sekolah musik sejak dini. Semakin cepat anak belajar memainkan suatu alat musik, maka semakin besar pula kesempatan ia mempelajari alat musik dengan cepat.

Baca Juga: Rayakan Hari Anak Internasional, Zippy Kampanyekan We Go Together

“Belajar musik tidak mengenal batas usia, tetapi yang paling baik adalah pada masa golden age, 0-5 tahun. Sejak usia nol, anak sudah bisa diperkenalkan musik dengan cara mendengarkan instrument atau lagu-lagu. Pada usia dua tahun dan seterusnya mereka sudah bisa masuk sekolah musik,” tukas Nathania.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI