Suara.com - Sebanyak 957 orang di Pacitan dilaporkan telah terinfeksi hepatitis A. Pemerintah pun menyatakan kasus ini sebagai kejadian luar biasa (KLB).
Kasus ini pertama kali dilaporkan pada 15 Juni 2019 oleh Puskesmas Sudimoro ke Dinas Kesehatan Kabupaten Pacitan.
Setelah penyelidikan epidemiologi, ditemukanbahwa kasus hepatitis A di Kabupaten Pacitan yang tersebar di 9 puskesmas diduga ditularkan melalui kontaminasi air dan makanan.
"Bisa dari air karena di sana ada yang namanya Sungai Sukorejo, yang membelah daerah kejadian Hepatitis A ini dan atau penjual makanan yang menjajakan dagangannya ke beberapa desa di sana. Serta adanya tradisi makan bersama yang juga bisa diedarkan melalui satu desa ke desa yang lain," jelar dr. Anung Sugihantono, Direktur Jenderal Pencegahan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI.
Baca Juga: Cegah Penularan Virus Hepatitis A, Ini Pesan dari Kemenkes
Hepatitis adalah penyakit yang menyerang organ hati atau liver. Penyakit ini disebabkan oleh virus yang mengakibatkan peradangan di hati.
Karena penyebabnya berasal dari virus, penyakit hepatitis ini bisa menular dari satu orang ke orang lainnya. Proses penularan penyakit hepatitis pun bermacam-macam.
Melansir dari hellosehat.com, penyakit hepatitis A rupanya juga bisa ditularkan melalui hubungan seksual. Biasanya virus hepatitis A ditularkan melalui feses.
Jadi, kemungkinan besar penularan hepatitis A (HAV) bisa melalui seks anal. Dalam hal ini, penggunaan kondom saat berhubungan seks untuk mencegah penularan hepatitis A pun tidak cukup.
Hal itu karena virus hepatitis A bisa saja menyebar ke tangan Anda ketika melepas kondom yang telah dipakai.
Baca Juga: KLB Hepatitis A di Pacitan, Cincau dan Air Diduga Jadi Sumber Penularan
Pada intinya, hepatitis A bisa menyebar melalui kontak fecal-oral yang bisa terjadi ketika ada kontak oral-anal atau kontak jari maupun benda di dekat anus orang yang sudah terinfeksi hepatitis A.
Melansir dari webmd.com, setiap aktivitas seksual yang menyebabkan lecet, luka atau trauma lainnya pasti akan berisiko menularkan virus hepatitis.
Dalam hal ini seks anal memang dianggap lebih berisiko menularkan virus hepatitis daripada seks vaginal. Begitu pula dengan seks oral-anal juga berisiko menularkan hepatitis ke mulut.
Oleh karena itu, para ahli menyarankan untuk pasangan yang mengalami kondisi seperti ini tidak cukup menggunakan kondom. Pasangan yang belum terinfeksi hepatitis sebaiknya mendapatkan vaksinasi hepatitis A dan B sebelum melakukan hubungan seks.