Heboh Pernikahan Sedarah, Begini Proses Transfer Genetik Pemicu Anak Cacat

Rabu, 03 Juli 2019 | 10:05 WIB
Heboh Pernikahan Sedarah, Begini Proses Transfer Genetik Pemicu Anak Cacat
Ilustrasi pernikahan sedarah. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pernikahan sedarah terjadi lagi di Indonesia. Kali ini di Bulukumba, Sulawesi Selatan. Seorang pria inisial An (32) nekat menikahi adik kandungnya sendiri.

Pernikahan sedarah An dengan adiknya sendiri diketahui pertama kali oleh istrinya yang berinisial He, lalu melaporkannya ke Polres Bulukumba, Senin (1/7/2019) kemarin.

He menduga An menikahi adik kandungnya sendiri karena sudah melakukan perzinaan sejak 3 bulan lalu.

"Saya lihat video resepsi pernikahannya dengan adiknya sendiri di Kalimantan. Selain itu, ada juga surat pernyataan dari mertua saya atau ayah kandung mereka. Pernikahan itu digelar karena adiknya sudah hamil duluan oleh An," jelas He, melansir Covesia.com, jaringan Suara.com.

Baca Juga: Pernikahan Sedarah di Bulukumba, Risiko Cacat Lahir Hantui Calon Anak

Kasus seperti ini bukan pertama kalinya terjadi di Indonesia. Sudah banyak kasus orang melakukan pernikahan sedarah, bahkan tidak hanya di Indonesia.

Perlu dipahami, melakukan pernikahan sedarah artinya meningkatkan risiko melahirkan anak-anak dengan cacat lahir.

Ilustrasi perkawinan (shutterstock)
Ilustrasi perkawinan (shutterstock)

Para peneliti, dilansir dari The Guardian, telah menyimpulkan bahwa pernikahan sedarah adalah salah satu faktor paling besar melahirkan anak dengan cacat lahir.

Di Pakistan, perkawinan sedarah telah meningkatkan anak dengan cacat lahir hingga 31 persen. Masalah cacat lahir pada setiap anak hasil perkawinan sedarah pun bisa bermacam-macam.

Biasanya bayi memiliki cacat lahir seperti masalah jantung atau sistem saraf yang bisa berakibat fatal. Anak yang lahir dari perkawinan sedarah berisiko mengalami cacat lahir tersebut sebesar 3 persen dibandingkan anak lainnya.

Baca Juga: Heboh Pernikahan Saudara Kandung di Sulawesi Selatan, Apa Risikonya?

Tak hanya cacat lahir secara fisik, anak-anak hasil perkawinan sedarah juga mungkin mengalami cacat mental.

Anda mungkin penasaran bagaimana anak-anak dari perkawinan sedarah berisiko lebih besar cacat lahir. Melansir dari helsenorge.com, ingatlah bahwa tubuh terdiri dari sel-sel.

Ilustrasi pernikahan. (Shutterstock)

Selsel tersebut mengandung genetik (DNA) yang diturunkan oleh kedua orangtua. Gen itulah yang menentukan anak berisiko menderita peyakit tertentu dan tidak.

Jika ayah dan ibu memiliki gen berbeda, contohnya ayah memiliki gen tanpa cacat A dan ibu memiliki gen dengan cacat a,  mereka akan memiliki keturunan dengan 4 kemungkinan, yakni A-A, A-a, a-A dan a-a.

Anak lahir dengan kombinasi A-A tidak mewarisi cacat genetik, anak dengan kombinasi A-a mewarisi cacat lahir tapi tidak untuk penyakitnya, sedangkan anak lahir dengan kombinasi genetik a-a mewarisi cacat genetik dan penyakit.

Oleh karena itu, orang disarankan tidak melakukan pernikahan sedarah. Sebab, mereka pasti memiliki kondisi genetik yang sama sehingga lebih besar risiko melahirkan anak dengan cacat lahir genetik.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI