Asma memang bisa kambuh saat olahraga, namun kekambuhan hanya terjadi di lingkungan dengan udara dingin yang kering. Perlu waktu lebih lama untuk gejala bahkan mulai jika paru-paru dalam kondisi yang baik.
![Ilustrasi Penyakit Asma (Shutterstock)](https://media.suara.com/pictures/653x366/2019/05/07/24905-penyakit-asma-shutterstock.jpg)
3. Penggunaan spacer dan inhaler
Inhaler merupakan obat pereda serangan asma. Saking mudahnya digunakan, tak sedikit yang meremehkan penggunaan inhaler, dan menggunakannya tanpa spacer alias rongga penyimpanan.
Padahal spacer penting untuk memaksimalkan efek inhaler agar obat yang disemprotkan langsung masuk ke paru-paru, bukan perut.
Baca Juga: Wali Kota Risma Masuk ICU karena Asma, Ketahui Tanda yang Bisa Ancam Nyawa
4. Asma penyakit keturunan
Asma merupakan salah satu bentuk alergi. Sifat alergi inilah yang diturunkan orang tua kepada anaknya, bukan penyakit asma itu sendiri.
Sebuah penelitian yang dipublikasikan oleh American Journal of Repiratory and Critical Care Medicine, menyebutkan, bila salah satu dari orang tua seorang anak menderita asma, maka risiko anak tersebut mengidap asma tiga kali lebih besar daripada orang lain yang orang tuanya tidak mengidap asma. [Rosalin Febriyanti]