Risiko Mencukur Rambut Organ Intim, Bagaimana Cara yang Benar?

Senin, 01 Juli 2019 | 18:15 WIB
Risiko Mencukur Rambut Organ Intim, Bagaimana Cara yang Benar?
Ilustrasi organ intim perempuan. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Mempunyai rambut di area organ intim memang membuat risih, apalagi jika sedang lebat-lebatnya.

Rambut organ intim bersifat melindungi, rambut ini menghalangi benda asing, bakteri, kotoran patogen, dan kuman memasuki area vagina yang sensitif.

Ini dapat meminimalkan risiko berbagai infeksi dan mencegah gesekan saat berhubungan intim dan cedera setelahnya. Secara keseluruhan, rambut kemaluan memenuhi fungsi penting bagi tubuh kita.

Tetapi kebanyakan orang menghilangkannya, baik dengan mencukur, waxing atau perawatan laser.

Baca Juga: Langkah Penting Mencukur Agar Kulit Aman dan Tidak Terluka

Sebuah studi sampel terhadap 1.000 anak muda Jerman berusia antara 20 dan 35 tahun menemukan, 67% wanita yang menghilangkan semua rambut kemaluan mereka, dan 33% mencukur sebagian.

Sedangkan untuk pria, 50% menghilangkan semua rambut kemaluan mereka dan 39% sebagian.

Padahal, melansir DW.com, sebuah studi baru dari California menemukan perempuan yang mencukur rambut kemaluan mereka secara teratur memiliki risiko lebih tinggi tertular herpes genital, genital wart atau papillomavirus.

"Kami tahu bahwa human papillomaviruses, virus yang dapat menyebabkan kutil di area genital, semakin sering terjadi," kata ahli dermatologi Profesor Norbert Brockmeyer.

"Dengan menghilangkan rambut kemaluan, papillomavirus yang telah menetap di sana lebih mudah menyebar. Ini terutama berlaku untuk tulang kemaluan, di mana kutil sering terbentuk di seluruh permukaan tulang kemaluan," lanjut Brockmeyer.

Baca Juga: Mencukur Bulu Bikin Tumbuh Makin Lebat, Mitos atau Fakta?

Bahaya terbesar saat mencabut rambut kemaluan adalah kemungkinan tersayatnya kulit oleh pisau cukur.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI