Meski begitu, Huda mengaku praktik pijat ini masih didasari hal medis. Seperti jika ada seorang pasien yang mengalami dislokasi tulang, Huda harus melihat hasil rontgen pasien agar tidak salah penanganan.
Tidak hanya menangani masalah tulang, Huda juga pernah menangani pelanggan yang ingin mempunyai keturunan.
"Dulu Bapak juga pernah, saya membantu orang yang belum punya keturunan terus ada (mempunyai keturunan, -red). Alhamdulillah, saya sudah 10 orang yang saya bantu gitu," ungkapnya.
Kebanyakan, pelanggan yang datang mengeluhkan saraf terjepit atau anggota gerak yang terkilir. Bahkan beberapa yang mengalami patah tulang juga datang ke Huda.
Baca Juga: Mudik Jauh Bikin Nyeri Tulang Belakang? Ini 5 Gerakan untuk Meringankan
Biasanya setelah memeriksa pelanggan ia juga akan memberi 'resep' agar rasa sakit pasien berkurang. Seperti berpesan agar tidak tidur miring atau tidak menggerakkan tangan yang sakit selama beberapa hari.
Tetapi, Huda mengaku tidak dapat menangani otot tegang karena lelah. Menurutnya masalah otot adalah bidang yang berbeda. Ia juga tidak dapat menangani pasien yang menderita penyakit dalam.
Praktik pijat Bang Udin ini memang sudah dianggap 'legendaris'. Pelanggannya pun tidak terbatas hanya dari Yogyakarta. Bahkan, pada beberapa kesempatan Huda sempat menangani pelanggan dari luar negeri, salah satunya dari Arab Saudi serta Belanda.
"Banyak, dari daerah Arab Saudi saja banyak," ujar Huda. Ia mengaku tidak tahu dari mana para pelanggan luar daerah tersebut tahu jasa praktik pijatnya ini.
Dalam sehari, Huda bisa menangani sekitar puluhan hingga ratusan pelanggan. Mereka (para pelanggan, -red) datang dari berbagai daerah.
Baca Juga: Trik Agar Mudah Ingat Materi Pelajaran, Endus Bau Lemon atau Pijat Telinga
Seperti salah satu pelanggan bernama Haidan, yang mengalami tangan serta kaki terkilir akibat bermain bola. Ia datang bersama ibunya, Sri, ke tempat praktik pijat Bang Udin pada Jumat (21/6/2019) siang.