Pijat Urut Legendaris 'Bang Udin PSIM', Tangani Ratusan Pelanggan per Hari

Senin, 01 Juli 2019 | 12:24 WIB
Pijat Urut Legendaris 'Bang Udin PSIM', Tangani Ratusan Pelanggan per Hari
Tanzirul Huda Nurmadi menangani pelanggan. (Arkadia Digital Media/Iqbal)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Tempat pijat memang banyak di Yogyakarta atau Jogja. Namun, tempat pijat satu ini legendaris. Ya, pijat urut Bang Udin, orang menyebutnya sebagai 'Bang Udin PSIM'.

Disebut dengan 'Bang Udin PSIM' karena sedari dulu jasa pijat urut ini sudah menjadi langganan para pemain klub sepak bola PSIM (Persatuan Sepak Bola Indonesia Mataram) Yogyakarta.

Diketahui praktik pijat ini sudah berdiri dari generasi ke generasi. Untuk sekarang jasa ini diteruskan oleh Tanzirul Huda Nurmadi (36) atau Huda, yang sebelumnya ditangani oleh ayahnya.

"Kalau Bapak dari sebelum saya lahir. Kalau saya sendiri dari 2008 sudah mulai," cerita Huda saat dikunjungi HiMedik.com di tempat praktiknya di Jalan Jambon Nomor 136, Sinduadi, Yogyakarta, pada Kamis (20/6/2019).

Baca Juga: Mudik Jauh Bikin Nyeri Tulang Belakang? Ini 5 Gerakan untuk Meringankan

Seolah sudah mendarah daging, Huda mengaku tidak pernah diajari oleh ayahnya.

Pijat Urut Bang Udin (Doc.Istimewa/Rosiana Chozanah)
Pijat Urut Bang Udin (Himedik.com/Rosiana Chozanah)

"Saya itu tidak pernah diajari. Cuma saya dulu pernah minta, waktu saya kuliah, 'Pak, mbok saya diajari'. Cuma Bapak bilang, 'belum saatnya'."

Beberapa bulan setelah permintaan ini, sang ayah mengajak Huda untuk pergi ibadah Haji bersama. Lalu, sepulangnya dari tanah suci, sang ayah langsung meminta Huda untuk ikut menangani pasien di setiap praktiknya.

"'Loh, saya tidak diajari, Pak? Caranya gimana?', 'Udah, tanganmu nempel wae (sudah, tanganmu nempel saja, -red)'. Saya cuma nempelin tangan, terus nanti gerak sendiri," ceritanya tentang awal mula Huda belajar memijat.

Sejak saat itu, Huda selalu menggantikan sang ayah.

Baca Juga: Trik Agar Mudah Ingat Materi Pelajaran, Endus Bau Lemon atau Pijat Telinga

"Dulu saya cuma menggantikan Bapak, kalau Bapak ke luar kota gitu, ikut rombongan tim PSIM. Terus kalau malam, Bapak cuma sampai jam setengah 8 atau jam 8, habis itu saya yang nerusin. Tapi Bapak tetap menunggu di depan (ruang praktik), nanti Bapak yang ngecek (sakit pasien)," jelasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI