Usia 76 Tahun Ma'ruf Amin Jadi Wapres, Begini Kondisi Tubuh di Usia Lanjut

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Senin, 01 Juli 2019 | 07:15 WIB
Usia 76 Tahun Ma'ruf Amin Jadi Wapres, Begini Kondisi Tubuh di Usia Lanjut
Presiden dan Wakil Presiden terpilih periode 2019-2024, Joko Widodo dan KH Ma'ruf Amin menyampaikan sambutan usai menerima surat keputusan KPU tentang Penetapan Hasil Pemilu 2019 di gedung KPU, Jakarta, Minggu (30/6). [Suara.com/Muhaimin A Untung]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ma'ruf Amin secara resmi ditetapkan sebagai Wakil Presiden (Wapres) terpilih Republik Indonesia untuk periode 2019-2024. Dalam sambutannya, Ma'ruf Amin meminta agar warga kembali rukun pasca pemilu.

"Mari kita semua sekarang kembali rukun untuk rukun kembali, jangan lagi ada tidak bertegur sapa satu dengan yang lain, antar tetangga, antar teman, antar keluarga hanya karena berbeda pilihan politik," katanya di kantor KPU, Minggu (30/6/2019).

Saat dipilih sebagai Cawapres oleh Joko Widodo, sempat ada kekhawatiran terkait usianya yang kini sudah mencapai 76 tahun. Meski begitu, ia lolos tes kesehatan sebagai Cawapres dan disebut dalam keadaan baik.

Tak dapat dipungkiri, perubahan akan terjadi pada tubuh manusia ketika sudah memasuki usia lanjut. Laman Mayo Clinic menyebut, setidaknya ada 7 hal yang akan berubah ketika manusia memasuki usia lansia. Apa saja?

Baca Juga: Jokowi-Ma'ruf Dilantik 20 Oktober, KPU Koordinasi dengan MPR

1. Sistem kardiovaskular

Sistem kardiovaskular bertanggung jawab terhadap peredaran darah dari jantung ke seluruh tubuh.

Saat memasuki usia lanjut, pembuluh darah dan arteri akan semakin kaku. Hal ini membuat otot jantung bekerja lebih keras untuk memompa darah. Dampaknya, risiko penyakit hipertensi pun akan meningkat.

2. Otot dan tulang

Semakin bertambahnya usia membuat kepadatan dan ukuran tulang mengecil. Tulang juga menjadi lebih lemah, sehingga risiko cedera dan patah tulang meningkat.

Baca Juga: Ma'ruf Amin: Jangan Ada Lagi Tak Tegur Sapa dan Saling Blokir Medsos!

Hal yang sama juga terjadi pada otot, yang perlahan-lahan akan kehilangan kekuatan dan fleksibilitasnya.

Otot dan tulang mengalami perubahan saat lansia. [shutterstock]
Otot dan tulang mengalami perubahan saat lansia. [shutterstock]

3. Sistem pencernaan

Lansia sangat rentan mengalami sembelit, yang disebabkan oleh berubahnya sistem pencernaan. Banyak faktor yang memengaruhi hal ini, di antaranya adalah rasa haus dan nafsu makan berkurang, obat-obatan, dan juga masalah kesehatan lainnya.

4. Saluran kencing

Sulit menahan kencing dan risiko ngompol terjadi di usia lanjut. Hal ini dikarenakan kekuatan otot kandung kemih yang melemah, dan kandung kemih yang kehilangan elastisitasnya.

Pada lelaki, pembesaran prostat juga bisa memengaruhi frekuensi buang air kecil.

5. Ingatan dan kemampuan berpikir

Perubahan juga terjadi pada otak ketika memasuki usia lanjut. Kapasitas otak dan kemampuan kognitif akan berkurang jika tidak dilatih, menyebabkan lansia sulit mengingat nama dan kata.

Ilustrasi perubahan tubuh lansia. [Shutterstock].
Ilustrasi perubahan tubuh lansia. [Shutterstock].

6. Mata dan telinga

Semakin tua, kemampuan mata untuk fokus terhadap objek dan menangkap cahaya akan berkurang. Hal ini lambat laun akan membuat penglihatan memburuk, dan berpotensi menjadi penyakit katarak.

Hal senada juga terjadi di telinga, di mana gendang telinga menjadi tidak sensitif pada suara di frekuensi tinggi.

7. Gigi

Kondisi gigi, gusi, dan rongga mulut juga terdampak oleh lanjutnya usia. Gusi akan semakin menipis, membuat gigi rentan tanggal dan ompong.

8. Kulit

Semakin tua, kulit juga akan kehilangan elastisitasnya. Kulit juga lebih rapuh sehingga memunculkan kerut dan keriput.

Kulit juga lebih mudah kering sebagai akibat dari hilangnya jaringan lemak di bawah kulit.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI