Heboh Hepatitis A di Pacitan, Dokter Tekankan Pentingnya Cuci Tangan

Sabtu, 29 Juni 2019 | 19:00 WIB
Heboh Hepatitis A di Pacitan, Dokter Tekankan Pentingnya Cuci Tangan
Ilustrasi cuci tangan. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Heboh Hepatitis A di Pacitan, Dokter Tekankan Pentingnya Cuci Tangan.

KLB Hepatitis A di Kabupaten Pacitan, Jawa Timur, mengakibatkan lebih dari 820 orang dirawat di rumah sakit. Disampaikan Prof. Ari Fahrial Syam selaku akademisi dan praktisi kesehatan, infeksi Hepatitis A merupakan infeksi yang endemis di masyarakat. 

Ia mengatakan jumlah kasus biasanya akan meningkat di akhir musim kemarau dan di awal musim penghujan seperti yang terjadi saat ini. Hepatitis A sendiri merupakan infeksi organ hati yang disebabkan oleh virus Hepatitis A. Virus ini ditularkan melalui makanan dan minuman dan juga melalui kontak langsung. 

"Kasus hepatitis A yang menyebabkan KLB, biasanya berhubungan dengan makanan atau minuman yang tercemar. Karena sebenarnya tidak mudah untuk tertular dari satu orang ke orang lain yang hanya bertemu di kampus," ujar Prof Ari dalam keterangan resmi yang diterima Suara.com, Sabtu (29/6/2109).

Baca Juga: KLB Hepatitis A di Pacitan, Kenali Faktor Penyebab dan Pengobatannya

Pasien dengan hepatitis A, lanjut Prof Ari, umumnya kulitnya berubah menjadi kekuningan. Urin juga berwarna kuning kecokelatan seperti air teh. Gejala yang timbul bisa ringan sampai berat bahkan jika terjadi hepatitis fulminan akibat virus hepatitis A ini dapat menyebabkan kematian. 

"Sebelumnya pasien mengalami common cold, seperti orang yang mengalami gejala flu, sakit2 badan, mual dan kadang disertai muntah, nafsu makan menurun dan lemas. Pasien juga merasakan nyeri di perut kanan atas karena memang pasien dengan infeksi hepatitis A yang meradang adalah livernya yang sebagian besar berada di perut kanan atas," imbuhnya.

Pemeriksaan laboratorium pada pasien terinfeksi virus hepatitis A, kata Prof Ari akan menunjukkan peningkatan kadar bilirubin dan peningkatan yang tinggi dari SGOT dan SGPT. Pemeriksaan antibodi terhadap virus hepatitis A (anti HAV) dapat memastikan bahwa seseorang tersebut terjangkit infeksi hepatitis A.

Kenali penyebab dan cara pengobatan Hepatitis A. (shutterstock)
Kenali penyebab dan cara pengobatan Hepatitis A. (shutterstock)

Virus hepatitis A ini umumnya menimbulkan gejala jika sudah terinfeksi 2-6 minggu. Pasien yang terinfeksi kata Prof Ari bisa sembuh total jika mendapat istirahat yang cukup. Obat-obat yang diresepkan dokter sifatnya hanya menghilangkan gejala yang muncul seperti demam atau mual. 

"Obat suplemen hati juga kadang diresepkan untuk mengurangi peradangan hati yang terjadi. Pasien memang perlu diisolasi dan jangan tidur sekamar dengan orang sehat, di RS pun biasanya pasien tidur hanya sendiri di kamar dan dipisah dengan pasien lain," kata Prof Ari.

Baca Juga: Australia Diserang Wabah Hepatitis A dari Buah Beku

Untuk mencegah terinfeksi virus hepatitis A, Prof Ari menganjurkan Anda untuk mengonsumsi makanan yang teratur dan bergizi serta istirahat cukup. Selain itu yang terpenting, cuci tangan menggunakan sabun yang rutin, sebelum dan sesudah makan dan setelah keluar dari toilet, apalagi penyakit ini tertular melalui makanan dan minuman. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI