Sering Pakai Cat Kuku? Ini Efek Sampingnya pada Tubuh Setelah 10 Jam!

Jum'at, 28 Juni 2019 | 17:30 WIB
Sering Pakai Cat Kuku? Ini Efek Sampingnya pada Tubuh Setelah 10 Jam!
Ilustrasi cat kuku (shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sebagian besar wanita pasti senang dengan berbagai macam perawatan kecantikan, termasuk perawatan kuku. Banyak wanita menggunakan cat kuku untuk membuat penampilannya lebih sempurna.

Apalagi sekarang ini sudah banyak produk cat kuku dan tempat perawatan kuku yang memberikan harga murah meriah. Penawaran itulah yang akhirnya menggiurkan banyak wanita melakukan perawatan.

Ada yang senang mengganti cat kuku seminggu sekali, ada pula yang melakukannya sebulan sekali. Tetapi, apakah Anda sudah tahu efek penggunaan cat kuku pada tubuh setelah 10 jam?

Dalam sebuah penelitian yang dilansir dari Healthy Life Tricks melibatkan 24 wanita yang sering menggunakan cat kuku untuk mencari dampaknya pada tubuh.

Baca Juga: Bukan Pria, Wanita Perokok 13 Kali Lebih Rawan Serangan Jantung Mematikan

Para peneliti menemukan cat kuku yang digunakan masing-masing orang mengandung zat triphylphospate. Lalu, wanita ini juga mengalami gejala klasik paparan bahan kimia setelah 10 jam menggunakan cat kuku.

Ternyata, hampir semua perusahaan cat kuku menggunakan zat ini dan tambahan zat lainnya yang sama-sama berbahaya. Adapun 3 zat berbahaya dalam cat kuku berikut ini.

1. Toluene

Zat ini berfungsi sebagai pelarut yang membuat kuku Anda terlihat mengkilap dan cantik. Tetapi, zat toluene dalam cat kuku ini bisa memengaruhi sistem saraf dan reproduksi pusat.

Sehingga konsekuensi menggunakan cat kuku berkualitas rendah dengan kandungan zat toluene bisa sakit kepala, kelemahan, pusing dan mual.

Baca Juga: Bisa Selamatkan Nyawa, Jangan Bawa Pulang Sabun Hotel !

Warna cat kuku favorit. (Unsplash)
Warna cat kuku favorit. (Unsplash)

2. Formaldehyde

Zat lain dalam cat kuku yang bisa memengaruhi tubuh yakni formaldehyde, gas tidak berwarna yang  membuat kandungan minyak dalam cat kuku bertahan lama.

Zat dalam cat kuku ini bisa menyebabkan dermatitis atau luka bakar kimia. Pada kasus yang lebih parah bisa menyebabkan masalah detak jantung, kejang, dan kanker.

3. Dibutyl Phthalate

Dibutyl phthalate adalah zat dalam cat kuku yang memberikan bau harum seperti parfum. Kandungan zat ini bisa menyebabkan masalah endokrin, ginekologi dan saluran pernapasan.

Banyak spesialis yang merekomendasikan untuk menggunakan cat kuku ramah lingkungan dan tidak mengandung zat berbahaya tersebut.

Ahli juga menyarankan untuk menghindari cat kuku murah meriah demi menjaga kuku tetap bersih tanpa noda dan jangan lupa memakai pelembap kuku sebelum mengoleskannya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI