Studi : Duduk Terus Memang Tak Baik tapi Pekerja Kantoran Punya Keuntungan

Jum'at, 28 Juni 2019 | 08:05 WIB
Studi : Duduk Terus Memang Tak Baik tapi Pekerja Kantoran Punya Keuntungan
Ilustrasi bekerja sembari duduk. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Studi : Duduk Terus Memang Tak Baik tapi Pekerja Kantoran Punya Keuntungan.

Lewat beberapa penelitian yang telah dilakukan, terungkap adanya risiko kesehatan akibat gaya hidup mager atau sedentary lifestyle yang kerap dipraktikkan pekerja kantoran.

Karena itu juga, beberapa kantor akhirnya mengubah kebijakan dengan menyediakan desk berdiri agar para pekerjanya lebih banyak bergerak.

Tapi menurut studi terbaru yang dipaparkan Journal of the American Heart Association dilansir dari Time mengungkapkan fakta bahwa ternyata bekerja sembari duduk tak selamanya buruk kok.

Baca Juga: Kebiasaan Nonton TV Lebih Buruk Dibanding Duduk Saat Bekerja?

"Banyak sekali yang bilang bagaimana duduk itu tak ubahnya merokok," kata peneliti utama, Jeanette Garcia.

Peneliti asal University of Central Florida tersebut lalu melanjutkan, tak semua posisi duduk sama rata.

Lewat studi yang ia lakukan terhadap sekitar 3,600 keturunan Africa America, ia ingin melihat waktu yang dihabiskan saat duduk di kantor, menonton televisi dan perbandingan dengan waktu olahraga selama setahun.

Ada tambahan data lain yang diambil yaitu demografi, gaya hidup serta latar belakang sejarah kesehatan responden.

Peneliti kemudian memonitor kesehatan para responden selama delapan tahun penuh, dengan total sekitar 129 orang mengalami masalah kardiovaskular dan 205 orang meninggal dunia.

Baca Juga: Ditabrak Pemotor saat Bekerja, Pacar Setia Temani PPSU Cantik Sellha di ICU

Setelah melihat data kesehatan dan gaya hidup, peneliti menyimpulkan bahwa 'sering atau selalu' duduk saat bekerja tidak terkait dengan peningkatan risiko kematian dan penyakit jantung.

Tapi mereka yang menonton televisi lebih dari empat jam sehari, 50 persen lebih berisiko terkena masalah kesehatan jantung dan kematian dibanding mereka yang menonton tv dua jam atau kurang dalam sehari.

Meski hanya dilakukan pada orang dewasa ras Afrika Amerika, tapi Garcia percaya data yang ia hasilkan dapat diterapkan pada kelompok lain.

Lewat catatannya, Garcia mengatakan bahwa menonton televisi berjam-jam dapat menuntuk kebiasaan tak sehat lainnya.

"Duduk bersantai dan nonton tv biasanya terkait dengan kebiasaan lain seperti ngemil atau minum alkohol. Atau kalau nonton tv tengah malam dapat mengganggu waktu tidur, yang juga terkait masalah penyakit kardiovaskular," katanya.

Lagipula, tambah Garcia, cara duduk di depan televisi sudah barang tentu berbeda dengan cara duduk di kantor.

"Kalau kamu nonton tv atau film, kamu tidak berdiri. Di kantor, kamu biasanya harus berdiri dan ngobrol dengan seseorang, atau bangun mengambil air minum," tambahnya lagi.

Meski demikian, ia menekankan pentingnya tetap bergerak dan persempit waktu duduk. Tapi setidaknya, kata Garcia, penelitian inj dapat memberikan sedikit ketenangan bagi para pekerja kantoran.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI