Jarak Hamil Terlalu Dekat Usai Melahirkan, Ibu Harus Waspada 3 Hal Ini

Kamis, 27 Juni 2019 | 13:20 WIB
Jarak Hamil Terlalu Dekat Usai Melahirkan, Ibu Harus Waspada 3 Hal Ini
Perempuan hamil lagi pasca melahirkan. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Jarak Hamil Terlalu Dekat Usai Melahirkan, Ibu Harus Waspada 3 Hal Ini.

Perencanaan kehamilan memang penting untuk tumbuh kembang janin dan kesehatan fisik serta mental sang ibu .

Pasalnya, jarak antara dua kehamilan yang terlalu dekat bisa menimbulkan bahaya bagi kesehatan ibu dan janin.

Jarak kehamilan merupakan rentang waktu antara persalinan dengan kehamilan berikutnya. Untuk menentukan jarak antar kehamilan yang aman, berikut hal yang harus dipertimbangkan berdasarkan kondisi kehamilan sebelumnya dilansir Hello Sehat:

Baca Juga: Sandra Dewi Pernah Alami Janin Tidak Berkembang di Kehamilan Pertama

1. Jarak kehamilan yang aman

Tidak hanya itu, operasi caesar juga memiliki andil dalam menentukan jarak antar kehamilan yang aman. Jumlah operasi caesar yang pernah dijalani serta teknik operasi caesar yang digunakan menjadi pertimbangan dalam menentukan jarak kehamilan yang aman.

Jarak kehamilan paling sedikit yakni 18 bulan dinilai sudah cukup aman, asalkan memenuhi beberapa kondisi, yaitu:

-Kehamilan sebelumnya berjalan normal

-Baru sekali menjalani satu kali operasi caesar

Baca Juga: Berusaha Ungkap Kasus Pembuangan Bayi, Polres Sampang Mendata Orang Hamil

-Tidak memiliki faktor risiko tertentu yang bisa menimbulkan komplikasi

2. Jarak Kehamilan Tidak Aman

Sebaliknya, mungkin Anda perlu menunggu selama lebih dari 18 bulan untuk bisa hamil lagi jika:

-Memiliki riwayat komplikasi saat hamil yang lalu

-Pernah menjalani operasi caesar lebih dari sekali

-Punya riwayat kesehatan tertentu yang bisa memengaruhi kehamilan

-Bahaya jarak kehamilan terlalu dekat terhadap ibu dan janin

-Jarak kehamilan yang terlalu dekat dapat memengaruhi kesehatan ibu dan janin selama masa kehamilan.

3. Risiko Kesehatan untuk Ibu dan Janin

Berikut adalah sederet komplikasi dan risiko kesehatan yang perlu diwaspadai:

- Bagi ibu hamil

Kehamilan dengan jarak yang terlalu dekat akan meningkatkan risiko perdarahan, keguguran, hingga kematian pasca persalinan. Wanita yang sebelumnya mengalami kehamilan normal bahkan tidak luput dari risiko ini.

Ibu hamil juga berisiko mengalami placenta previa dan/atau placenta accreta. Placenta previa adalah kondisi ketika ari-ari berada di bawah rahim dan menutupi jalur lahir, sedangkan placenta accreta menyebabkan ari-ari tumbuh jauh di dalam dinding rahim.

Tidak hanya itu, komplikasi lain dapat terjadi pada ibu hamil yang mengalami kegemukan, penyakit diabetes, serta risiko kehamilan lain yang belum sempat diperbaiki. Pada kasus kehamilan yang terlalu cepat setelah persalinan caesar, risiko robekan rahim juga dapat meningkat.

- Bagi janin

Jarak kehamilan yang terlalu dekat turut menimbulkan bahaya bagi kesehatan janin. Dampak utama yang paling mengkhawatirkan adalah kelahiran prematur, sebab bayi yang lahir prematur lebih berisiko mengalami kematian setelah lahir.

Selain itu, pertumbuhan dan perkembangan janin selama berada dalam kandungan juga bisa terhambat karena ibu kesulitan memenuhi kebutuhan nutrisi selama hamil. Dampaknya adalah ukuran tubuh bayi yang kecil serta berat badan lahir rendah.

Hal di atas penting untuk diketahui para calon ibu, Edukasi sebelum dan selama kehamilan sangat penting untuk mengatasi masalah ini. Sedapat mungkin, tenaga kesehatan harus memastikan bahwa semua informasi terkait kehamilan telah dipahami.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI