Dalam studi yang diterbitkan di jurnal Diabetes Care, paparan PM2,5 dalam jumlah tinggi disebut meningkatkan risiko terserang diabetes.
Studi yang dilakukan oleh Center for Occupational and Environmental Health di the University of California, Los Angeles, menyebut PM2,5 yang masuk ke aliran darah menyebabkan terjadinya resistensi insulin, salah satu faktor utama diabetes.
4. Stroke
Paparan PM2,5 juga berbahaya untuk otak. Seperti dijelaskan sebelumnya, ukuran PM2,5 yang sangat kecil memungkinkannya untuk masuk ke dalam jaringan pembuluh darah di otak.
Baca Juga: Greenpeace: Pemerintah Tidak Pernah Serius Atasi Polusi Udara
Studi yang diterbitkan di jurnal The Lancet Neurology menyebut, 30 persen pasien stroke yang mengalami disabilitas dikaitkan dengan polusi udara. Risiko lebih besar terjadi jika Anda tinggal di negara berkembang.
5. Gagal jantung
Polusi udara juga sudah lama dikaitkan dengan penyakit gagal jantung. Dalam penelitian yang dilakukan oleh peneliti dari Queen Mary University of London, Inggris, polusi udara bisa menyebabkan perubahan pada struktur jantung.
Paparan PM2,5 dan PM10 diketahui membuat ukuran bilik jantung membesar, yang pada akhirnya meningkatkan risiko gagal jantung.
6. Disfungsi ereksi
Baca Juga: Lebih Berbahaya Ketimbang Asap Rokok, Jakarta Kini Darurat Polusi Udara
Paparan polusi udara juga berpengaruh terhadap kesehatan alat kelamin lelaki. Studi yang diterbitkan di The Journal of Sexual Medicine menyebut risiko disfungsi ereksi meningkat akibat paparan polusi udara.