Suara.com - Di tengah produksi film Hollywood berjudul Stuber, aktor laga Iko Uwais sempat masuk ke rumah sakit karena sakit kepala parah.
Saat itu Iko Uwais memang sedang memegang peran yang cukup berbeda di film Hollywood terbarunya ini. Suami Audy Item ini harus mengubah penampilan rambutnya agar terlihat berbeda.
Dalam sehari, Iko Uwais harus bleaching rambutnya sebanyak 2 kali selama berjam-jam. Ternyata pengorbanannya mengubah warna rambut justru membuatnya sakit kepala setelah bleaching.
"Ternyata bleaching itu lumayan keras buat saya dan sehari sampai tiga hari itu agak migrain. Jadi disentuh sedikit rambutnya udah sakitnya minta ampun (kepala)," ujarnya.
Baca Juga: Iko Uwais Masuk Rumah Sakit karena Bleaching Rambut, Ini Efek Sampingnya!
Bahkan Iko Uwais pun sempat mengonsumsi obat sakit kepala karena tak kuat menahan rasa sakitnya. Sampai akhirnya, Iko Uwais memutuskan pergi ke rumah sakit karena obat-obatan tersebut sudah tidak ampuh mengatasi sakit kepalanya.
"Selama syuting saya menggunakan obat pain killer setiap pagi. Karena memang sakit banget, benar-benar sakit. Saya pikir akan hilang dengan sendirinya ternyata sampai dua minggu nggak hilang," jelasnya.
Setelah pemeriksaan, ternyata kulit kepala Iko Uwais mengalami iritasi akibat bleaching beberapa kali yang akhirnya mengganggu salah satu saraf kepalanya.
Sebenarnya pewarna maupun bleaching rambut memang bisa menimbulkan efek samping, salah satunya yang dirasakan oleh Iko Uwais.
Selain iritasi kulit hingga sakit kepala, pewarna dan bleaching rambut pun bisa memicu risiko kanker.
Baca Juga: 5 Buah Ini Bisa Mencegah Rambut Rontok dan Botak, Nomor 1 Gampang Dicari!
The American Cancer Society dilansir dari livestrong.com, pengaruh pewarna rambut dengan risiko kanker sudah menjadi pembahasan sejak lama.
Sebuah penelitian dari University of Southern California tahun 2001 menemukan wanita yang menggunakan pewarna rambut mengalami peningkatan kandung kemih 2 kali lipat. Hasil ini juga terbukti pada orang yang bekerja sebagai penata rambut.
Laporan Badan Internasional untuk Penelitian Kanker (IARC) dilansir dari cancer.gov juga menyimpulkan ada beberapa bahan kimia dalam produk pewarna maupun pemutih rambut yang bersifat karsinogen untuk manusia.
Beberapa penelitian pun telah mengaitkan penggunaan pewarna rambut dengan peningkatan risiko kanker darah dan sumsum tulang, seperti limfoma non-Hodkin (NHL) dan leukemia.
Sejumlah penelitian pun berusaha membuktikan fakta ini dengan memeriksa risiko kanker darah pada banyak wanita dengan memperinci penggunaan, durasi hingga tanggal mereka mewarnai rambut.
Hasilnya, wanita yang menggunakan pewarna rambut berisiko 30 persen lebih tinggi kanker darah dibandingkan wanita yang tidak pernah memakainya.
Namun, hubungan pewarna rambut dengan risiko kanker kandung kemih masih memerlukan penelitian lebih dalam.