Sebuah penelitian dari University of Southern California tahun 2001 menemukan wanita yang menggunakan pewarna rambut mengalami peningkatan kandung kemih 2 kali lipat. Hasil ini juga terbukti pada orang yang bekerja sebagai penata rambut.
Laporan Badan Internasional untuk Penelitian Kanker (IARC) dilansir dari cancer.gov juga menyimpulkan ada beberapa bahan kimia dalam produk pewarna maupun pemutih rambut yang bersifat karsinogen untuk manusia.
Beberapa penelitian pun telah mengaitkan penggunaan pewarna rambut dengan peningkatan risiko kanker darah dan sumsum tulang, seperti limfoma non-Hodkin (NHL) dan leukemia.
Sejumlah penelitian pun berusaha membuktikan fakta ini dengan memeriksa risiko kanker darah pada banyak wanita dengan memperinci penggunaan, durasi hingga tanggal mereka mewarnai rambut.
Baca Juga: Iko Uwais Masuk Rumah Sakit karena Bleaching Rambut, Ini Efek Sampingnya!
Hasilnya, wanita yang menggunakan pewarna rambut berisiko 30 persen lebih tinggi kanker darah dibandingkan wanita yang tidak pernah memakainya.
Namun, hubungan pewarna rambut dengan risiko kanker kandung kemih masih memerlukan penelitian lebih dalam.