Ketika kecil, lingkungan sekitar adalah tempatnya bereksplorasi dan mengenal segala sesuatu yang baru bagi anak-anak. Rasanya, ada saja hal baru yang ditemui setiap harinya dan Anda bebas melakukan apa pun.
Namun, ketika dewasa, dunia rasanya begitu mudah ditebak. Rutinitas berjalan seperti biasa dan terus berulang. Anda tahu Anda harus sekolah, mencari kerja, membangun sebuah hubungan, sampai tiba saatnya pensiun.
Nah, rupanya ini berkaitan dengan daya ingat. Saat menerima berbagai informasi baru di masa kecil, otak akan meprosesnya lebih keras untuk akhirnya menyimpannya di dalam memori. Proses ini tentu memakan waktu dan tenaga sehingga rasanya waktu terasa sangat lama kala itu.
Memasuki usia 20-an, Anda mungkin sudah jarang menerima informasi yang benar-benar baru, sehingga semua berjalan sebagaimana Anda ketahui dan membuat waktu terasa berjalan cepat.
Baca Juga: Marah Bikin Gemuk, Begini Penjelasan Ilmiahnya
Jadi, begitulah penjelasan ilmiah kenapa Anda merasa waktu bergulir begitu cepat hingga terasa seperti dikejar waktu.