Mewah dan Meriah, Pesta untuk Persalinan Caesar Bagi Perempuan di Brasil

Selasa, 25 Juni 2019 | 08:55 WIB
Mewah dan Meriah, Pesta untuk Persalinan Caesar Bagi Perempuan di Brasil
Budaya pesta persalinan caesar tuai kontroversi di Brasil. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Mewah dan Meriah, Pesta untuk Persalinan Caesar Bagi Perempuan di Brasil

Brasil menjadi negara dengan tingkat kelahiran caesar tertinggi di dunia hingga mencapai 55,5 persen dari semua persalinan di negara tersebut. Bahkan, jumlahnya semakin meningkat hingga 84 persen di rumah sakit swasta.

Dilansir dari Independent, angka ini menjadi semakin besar dari tahun ke tahun, karena di Brasil, ibu bisa bebas memilih menjalani operasi caesar dan hal tersebut dikaitkan dengan simbol status di kalangan elit Brasil.

Operasi caesar dianggap sebagai cara bagi beberapa perempuan kaya di negara itu untuk menghindari ketidakpastian kelahiran bayi secara alami.

Baca Juga: Proses Persalinan Caesar Tingkatkan Risiko Anak Alami Alergi

Meningkatnya jumlah ibu yang memilih operasi caesar lantas dimanfaatkan oleh sebuah industri perencana pesta, penata rias, dan katering, yang berfokus pada mengubah operasi caesar menjadi hal yang sangat disiapkan layaknya pesta pernikahan.

Kini, pesta operasi caesar bagi banyak perempuan di Brasil menjadi fenomena tersendiri. Mereka yang mengambil layanan tersebut memiliki acara utama dalam hari persalinan mereka, yakni persalinan yang dihadiri oleh keluarga dan teman-teman.

Di rumah sakit swasta Sao Luiz di Sao Paulo, misalnya, seorang calon ibu dapat menata rambut dan rias wajahnya di kamar rumah sakitnya. Dengan biaya sekitar Rp 7,2 juta, keluarganya dapat menyewakan suite presiden, dengan ruang tamu dan kamar mandi untuk tamu, balkon, dan minibar.

Para ibu dapat meminta bunga dan majalah favorit mereka, dan bahkan mengganti perabotan jika berbenturan dengan dekorasi yang direncanakan. Bangsal bersalin 22 lantai sekarang sedang dibangun yang akan mencakup gudang anggur dan ruang dansa.

"Ini telah menjadi budaya. Warga Brasil ingin merencanakan segalanya. Mereka tidak ingin melewati kemacetam dalam perjalanan ke rumah sakit saat melahirkan. Mereka ingin bisa menyelesaikan cat kuku mereka, membuat lilin, merencanakannya seperti sebuah acara," kata Marcia da Costa, direktur rumah sakit Sao Luiz.

Baca Juga: Sederet Mitos Operasi Caesar, Metode Persalinan yang Dilakukan Raisa

Hal yang sama juga terjadi di Rumah Sakit Bersalin Albert Einstein di Sao Paulo. Biasanya pesta dimulai sebelum bayi lahir. Bahkan, para tamu dapat menyaksikan proses persalinan dari jendela ruang operasi bisa berubah transparan saat bayi dilahirkan.

Hal ini yang dilakukan oleh seorang ibu bernama Casmalla. Saat ia didorong ke ruang operasinya, 15 anggota keluarga dan teman terdekatnya berjalan di belakang.

Mereka berkumpul di sekitar jendela ruang operasi, mereka menempelkan telinga mereka ke dinding, mendengarkan tangis pertama bayi itu.

Ilustrasi: Operasi Caesar. (Shutterstock)
Ilustrasi: Operasi Caesar. (Shutterstock)

Ketika dokter bayinya dari sayatan di perut Casmalla, jendela berubah transparan. Casmalla memberi acungan jempol pada para 'penonton' operasiny.

"Dia di sini!" Kata ibu mertua Casmalla, Marisol, Kerabat lain menonton di FaceTime meminta kamera menyorot lebih dekat.

Paula Ascar Baracat adalah salah satu pendiri Estudio Matre, layanan perencanaan pesta yang berspesialisasi dalam ruang bersalin. Dia mengatakan ibu baru semakin lebih suka menerima tamu di rumah sakit, daripada di rumah.

"Mereka baru saja melahirkan, belajar untuk menyusui, dia tidak dihibur di rumah. Jadi, sementara dia bersiap untuk persalinan, kita menyiapkan untuk menjadi tuan rumah," kata Baracat.

Klien Baracat bahkan menghabiskan lebih dari Rp 141 juta untuk layanan yang meliputi karangan bunga, buku tamu, lembaran monogram, botol air pribadi, dan bantuan berlapis perak untuk para tamu.

Tapi Baracat juga mengatakan, tak sedikit perempuam yang memiliki kelahiran alami mencari layanan ini juga.

Nina Materna, layanan perencanaan pesta lainnya, memiliki tiga hotline yang bisa dihubungi perempuan saat mereka melahirkan. Perusahaan ini berjanji untuk memiliki dekorasi yang sepenuhnya disterilkan dalam waktu delapan jam.

Operasi caesar juga memungkinkan para ibu membuat perencanaan di tingkat lain. Seperti perempuan lainnya yang bernama Viera, ia menghabiskan berminggu-minggu dalam merencanakan minuman dan dekorasi untuk kamar bersalinnya di Sao Luiz.

Pada saat ia melahirkan bayinya yang ia beri Arthur bulan lalu, kamar rumah sakitnya dihiasi dengan balon-balon biru dan putih, kulkas dipenuhi bir berusia rum, dan meja suite mewah yang dipenuhi dengan tanaman-tanaman segar. Ini adalah hadiah untuk 80 tamu yang dia harapkan akhir pekan itu

"Saya menyukainya. Anda akan merasakan kasih sayang orang untukmu. Banyak ibu menderita depresi pascapersalinan dan merasa terisolasi. Hormon Anda berubah. Tapi dikelilingi oleh orang-orang yang Anda cintai, orang-orang yang melihat Anda tumbuh dewasa, adalah luar biasa," ungkap dia.

Pesta dimulai saat suaminya membuka sebotol anggur. Nenek Viera menggoyang bayi Arthur di tangannya sambil memegang segelas merlot.

"Kau tahu, Sayang, hidup ini adalah pesta," dia menjelaskan kepada bayi itu.

Selanjutnya: Kontroversi Operasi Caesar Tanpa Indikasi Medis

Kontroversi Operasi Caesar Tanpa Indikasi Medis

Di tengah fenomena ini, Organisasi Kesehatan Dunia WHO telah lama berkampanye untuk mengurangi pilihan operasi caesar, yang sebenarnya disebut hampir dua kali lebih mematikan bagi ibu daripada kelahiran alami.

Apalagi operasi caesar membutuhkan waktu pemulihan yang lebih lama untuk ibu dan bayi. Belum lagi, biaya operasi caesar umumnya lebih mahal daripada melahirkan secara alami.

Jika berbicara tentang risiko kematian ibu, perdarahan dan infeksi lebih mungkin terjadi pada operasi caesar yang dilakukan tanpa alasan daripada dalam kelahiran alami.

Untuk bayi, operasi caesar telah dikaitkan dengan tingkat gangguan pernapasan, diabetes, dan tekanan darah tinggi.

WHO memperkirakan bahwa sekitar 10 persen kelahiran membutuhkan operasi caesar.

Kementerian Kesehatan Brasil telah mengambil langkah-langkah untuk mengurangi apa yang disebutnya sebagai 'epidemi' Operasi caesar. Pada 2016, pemerintah melarang operasi caesar yang tidak perlu sebelum usia kehamilan 39 minggu.

Perempuan Brasil secara historis memiliki alasan kuat untuk takut akan kelahiran alami. Sistem kesehatan masyarakat di negara tersebut kurang meyakinkan, di mana dokter dan perawat tidak memiliki sumber daya untuk memonitor perempuan yang melahirkan secara alami di luar jam kerja mereka.

Inilah yang membuat operasi caesar banyak dipilih, karena prosedur ini memungkinkan staf untuk memonitor ibu secara ketat untuk waktu yang lebih singkat.

Olimpio de Moraes Filho, presiden Federasi Kebidanan dan Ginekologi Brasil, mengatakan operasi caesar cocok dengan beberapa gaya hidup.

"Operasi caesar hari ini jauh lebih aman daripada 30 tahun yang lalu. Semuanya berubah. Perempuam banyak yang bekerja, pasnagan bisa menjadwalkan persalinan saat keluarga bisa berkumpul," kata dia.

Pada 2015, Linus Pauling Fascina, direktur bangsal bersalin di Einstein, memanggil dokter, doula, bidan, aktivis feminis, dan pejabat pemerintah juga untuk membahas cara-cara meningkatkan tingkat persalinan alami di rumah sakit swasta Brasil.

Kelompok ini meluncurkan Proyek Kelahiran Tepat, yang bermitra dengan 35 rumah sakit untuk memprioritaskan persalinan alami di antara para elit negara.

Salah satu langkah pertama mereka adalah membawa pengalaman mewah dan keluarga yang terkait dengan operasi caesar ke persalinan alami.

"Perubahan harus dimulai bukan hanya pada ibu tapi juga semua orang, keluarga mereka, tempat kerja mereka, dokter dan perawat. Banyak suami mengatakan 'Saya sedang bekerja, saya perlu tahu tanggal kelahiran bayi saya'. Mereka harus belajar, bahwa persalinan adalah tentang merencanakan sesuatu yang tidak bisa direncanakan," tutup Fascina.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI