Survei: Tingkat Kepercayaan Terhadap Vaksin Menurun di Negara Mapan

Senin, 24 Juni 2019 | 19:15 WIB
Survei: Tingkat Kepercayaan Terhadap Vaksin Menurun di Negara Mapan
Negara mapan alami penurunan tingkat kepercayaan terhadap vaksin. ( shutterstock )
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Survei: Tingkat Kepercayaan Terhadap Vaksin Menurun di Negara Mapan

Kegunaan vaksin di sektor kesehatan tak perlu diragunakan. Bahkan, tingkat kepercayaan terharap vaksin dinilai masih cukup tinggi, meskipun masih ada beberapa kelompok yang meragukannya.

Laman Time menulis survey global terbaru yang dilakukan Gallup menyebut mayoritas masyarakat dunia menganggap bahwa vaksin adalah hal yang aman.

Meski demikian, angka masyarakat yang percaya bahwa vaksin tidak aman bertambah cukup besar dan mengkhawatirkan.

Baca Juga: Semakin Mematikan, Australia Distribusikan 12 Juta Vaksin Flu

Gallup dan organisasi kesehatan Wellcome, bertanya kepada lebih dari 140.000 orang dari 140 negara di dunia mengenai masalah kesehatan dan topik-topik ilmiah lainnya seperti vaksin, sains dalam kacamata agama serta rasa percaya terhadap dokter.

Laporan ini menemukan bahwa daerah yang lebih mapan, di mana tingkat penyakit menular cenderung relatif lebih rendah, merupakan wilayah dengan tingkat kepercayaan vaksinasi yang rendah.

Sementara daerah yang lebih miskin, yang sering bergulat dengan tingginya tingkat penyakit menular, dilaporkan paling percaya dengan vaksinasi.

Di Prancis misalnya, negara tersebut mengalami peningkatan 462 persen kasus campak antara 2017 sampai 2018 di mana sepertiga warganya percaya bahwa vaksin tidak aman.

Sebaliknya, hampir semua responden di Bangladesh dan Rwanda, dua negara yang telah melihat kemajuan kesehatan setelah kampanye vaksinasi, mengatakan bahwa vaksin aman dan efektif.

Baca Juga: Wabah Flu Mematikan Kembali Ancam Australia, Pemerintah Serukan Vaksinasi

Secara global, 79 persen responden setuju dengan pernyataan 'vaksin aman' dan hanya 7 persen yang tidak setuju, sementara sisanya merasa tidak yakin atau netral.

Namun sekitar 6 persen orangtua menyatakan bahwa anak mereka tidak divaksin dengan mayoritas responden berasal dari negara-negara di Afrika dan Asia.

Ilustrasi seorang anak sedang diberi vaksin. [Shutterstock]
Ilustrasi seorang anak sedang diberi vaksin. [Shutterstock]

Meski tingkat ketidakpercayaan vaksin tampak rendah, tapi untuk mengembangkan 'kekebalan kelompok' tergantung pada capaian vaksinasi di atas 90 persen. Sebagai contoh, kunci untuk memberantas campak di suatu daerah adalah dengan membuat capaian vaksinasi di daerah tersebut setidaknya 95 persen.

Survei juga menanyakan responden tentang pendapat umum mengenai sains dan penyedia layanan kesehatan.

Secara umum, orang yang percaya vaksin aman juga lebih cenderung mempercayai para ilmuwan dan petugas profesional kesehatan.

Tetapi di tingkat regional, ada tren yang muncul, di mana daerah yang lebih miskin umumnya melaporkan keyakinan yang lebih kuat terhadap vaksin dan tingkat kepercayaan yang lebih rendah terhadap para ilmuwan, sementara bagian dunia yang lebih kaya, yang cenderung memiliki program pendidikan sains yang lebih baik daripada daerah yang miskin, cenderung memiliki keyakinan yang lebih lemah pada vaksin, dan tingkat kepercayaan yang lebih tinggi pada ilmuwan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI