Suara.com - Perjuangan menjadi seorang ibu tunggal atau single mom pernah dirasakan oleh istri Sonny Septian, Fairuz A. Rafiq.
Setelah bercerai dengan Galih Ginanjar pada 2014 silam, Fairuz berjuang membesarkan putra pertamanya, King Faaz Arafiq, seorang diri.
"Dulu, aku menjadi seorang ibu sendiri, single mom, yang bener-bener membesarkan dia. Kerja keras sendiri untuk ngehidupin Faaz dari dia TK, dia sekolah," tutur Fairuz saat menjadi bintang tamu dalam program Talkshow Hotman Paris Show pada Kamis (20/6/2019).
Bahkan Fairuz mengaku dirinya pernah merasa tidak dapat membelikan buah hatinya susu.
Baca Juga: Fairuz A Rafiq Ngaku Tak Pernah Pakai Deodoran, Benarkah Produk ini Bahaya?
"Dan aku tuh dulu sampai pernah nggak- gini loh ka, aku pernah ngerasain yang namanya, 'aku nggak bisa beliin dia susu', gitu. Itu pernah. Tapi aku berjuang aja, aku yakin Allah itu ada... yang penting aku bisa besarin Faaz sampai dia bahagia," sambungnya.
Menjadi seorang ibu tunggal memang sulit, terlebih dengan buah hati yang harus dijaga serta dirawatnya setiap hari.
Menurut Psychology Today, menjadi ibu tunggal memiliki serangkaian tantangan emosional yang unik, dan terkadang hanya bisa dipahami oleh perempuan yang mengalami hal sama.
Selain itu, mereka juga berjuang dengan segala hal. Dari masalah ekonomi yang membuat ragu dan gelisah hingga tekanan untuk membuat keputusan seorang diri.
Untuk lebih tau jelasnya, berikut perjuangan yang biasa dialami oleh single mom.
Baca Juga: Fairuz A Rafiq : Di Depan Mata, Galih Ginanjar Tak Mau Temui Anak
1. Tidak bisa bergantung pada orang lain
Menurut Amelia Shaw, seorang single mom asal Amerika dan sudah mempunyai 2 anak perempuan, tidak ada jalan keluar untuk hal ini. Maksudnya, tidak ada orang yang dapat membantunya meski ia mengalami hari yang buruk.
Jadi, saran dari Tiffany Komba, seorang ibu yang juga memiliki 2 orang anak asal Hollywood Utara, California, adalah dengan mengistirahatkan diri daripada melampiaskan kekesalan pada anak-anak.
2. Keraguan diri
"Sangat sulit untuk mengetahui apakah Anda melakukan pekerjaan dengan baik atau tidak," kata Cavaricci.
"Ketika punya pasangan, Anda memiliki seseorang yang setuju (atau tidak setuju) dengan cara Anda... dan membantu Anda ketika Anda gagal. Tetapi sebagai orang tua tunggal Anda harus lakukan itu sendiri, dan itu tidak selalu mudah," lanjutnya.
Cara yang dapat dilakukan menurut Caravici adalah dengan meminta pendapat dari teman yang juga sudah memiliki anak.
3. Membuat keputusan sendiri
"Aku biasanya sangat stres dan gelisah saat harus memutuskan seorang diri. Entah itu tentang membeli mesin pemotong rumput atau memilih sekolah untuk anak-anak. Aku bisa saja meminta saran ke teman atau orang tua, tetapi akulah yang sepenuhnya 'berinvestasi pada anak-anakku," ujar Annie Tumlin, single mom dari Overland Park, Kansas.
Tetapi, memutuskan seorang diri lama kelamaan akan berdampak baik bagi kehidupan ibu tunggal itu sendiri. Mereka juga akan menjadi lebih mandiri serta percaya diri.
4. Stres dan masalah ekonomi
"Ketika anak saya masih muda, saya akan kewalahan," kata Julie Principe, ibu tunggal Bristol, Rhode Island dengan seorang anak berusia 18 tahun.
"Pada malam hari, aku akan mencuci piring, dan mataku akan membengkak dengan air mata, tetapi aku tidak ingin anakku melihatnya karena aku tidak ingin dia harus khawatir tentang hal-hal seperti uang," sambungnya.
Dan ini lah solusi dari Principe, "Aku mengatakan pada diri sendiri bahwa selama kita memiliki makanan di atas meja, kita baik-baik saja."
"Dan sejak anakku berusia 2 tahun, aku memastikan aku berolahraga empat sampai enam hari seminggu- bahkan jika itu di rumah, di pagi hari, atau setelah tidur. Olahraga membuatku merasa kurang stres."