Obsesi Membentuk Otot, Lelaki Rentan Alami Gangguan Makan

Vania Rossa Suara.Com
Minggu, 23 Juni 2019 | 08:43 WIB
Obsesi Membentuk Otot, Lelaki Rentan Alami Gangguan Makan
Ilustrasi olahraga atau latihan push up. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Hasil penelitian baru-baru ini menunjukkan bahwa seperlima lelaki muda yang berolahraga demi membentuk otot berisiko mengalami gangguan makan.

Penelitian yang dilakukan oleh para peneliti di UCSF Benioff Children's Hospital di San Francisco, menemukan bahwa 22 persen lelaki berusia 18-24 tahun yang berolahraga untuk membentuk otot menunjukkan perilaku gangguan makan.

Sementara itu, hanya lima persen perempuan yang menunjukkan kecenderungan sama.

Gangguan makan yang dimaksud setidaknya mencakup satu dari beberapa gangguan makan berikut: makan berlebihan atau makan dengan cara yang berbeda untuk menambah berat badan atau menambah massa otot; dan penggunaan suplemen makanan atau steroid anabolik untuk mencapai tujuan yang sama.

Baca Juga: Lima Tanda Anda Alami Gangguan Makan

Para peneliti studi mengatakan bahwa perilaku seperti itu, jika dibiarkan, dapat berkembang menjadi dysmorphia otot, yang dipicu oleh diet ketat dan olahraga berlebihan.

"Beberapa gangguan makan mungkin sulit untuk didiagnosis," kata peneliti utama studi tersebut, Jason Nagata, MD.

"Tidak seperti anoreksia nervosa yang dapat dengan mudah diidentifikasi oleh dokter, gangguan makan untuk menambah jumlah otot dapat menyamar sebagai kebiasaan sehat dan oleh karena itu cenderung tidak terlihat."

Body dysmorphic disorder (BDD), atau dysmorphia tubuh, adalah kondisi kesehatan mental di mana seseorang menghabiskan banyak waktu untuk mengkhawatirkan ketidaksempurnaan dalam penampilan mereka, demikian seperti dikutip dari laman The Independent. Kelemahan ini, seperti yang mereka lihat, seringkali tidak terlihat oleh orang lain.

Dalam kasus massa otot, gangguan dysmorphic juga dikenal sebagai bigorexia - gangguan kecemasan yang menyebabkan seseorang melihat diri mereka kecil, meskipun sebenarnya besar dan berotot.

Baca Juga: Alasan Perempuan Kerap Alami Masalah Gangguan Makan

Penelitian yang dipublikasikan dalam International Journal of Eating Disorders ini melibatkan peneliti yang menganalisis perilaku 14.891 orang dewasa muda dari Amerika.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI