Suara.com - Trail running atau lari jejak adalah olahraga lari yang sedang populer sekarang ini. Namun, tingkat risiko cederanya diketahui relatif tinggi, sekitar 19-79 persen.
Cedera sering terjadi karena latihan yang salah atau pelari terlalu memaksakan diri dengan berlari terlalu jauh dan cepat. Risiko cedera juga dipengaruhi oleh faktor usia dan gender.
Orang yang sudah berumur mungkin saja lebih mudah mengalami cedera saat trail running, mengingat kekuatan tubuhnya yang sudah mulai menurun.
Oleh karena itu, kita perlu mempersiapkan beberapa hal, termasuk memahami kondisi tubuh sendiri sebelum mengikuti trail running.
Baca Juga: Ingin Ikut Situgunung Trail Run 2019? Jangan Lupa Konsumsi Makanan Ini!
Melansir dari superfeet.com, ada beberapa cara untuk menghindari cedera selama lari jejak atau trail running. Tips ini bisa Anda lakukan untuk mempersiapkan event lari Situgunung Trail Run 2019 pada 25 Agustus 2019 bersama Arkadia Digital Media.
1. Jangan memaksakan diri
Trail running memang sangat menarik bagi orang yang menginginkan manfaat kesehatan sekaligus refreshing saat olahraga. Hal itu karena kita bisa menikmati pemandangan alam sambil berolahraga.
Orang jadi lebih bersemangat berlari untuk menikmati keindahan alam. Tetapi, ada baiknya tidak terlalu memaksakan diri jika sudah merasa lelah. Pasalnya, hal tersebut justru meningkatkan risiko cedera di tengah perjalanan.
2. Pilih alas kaki yang tepat
Baca Juga: 4 Fakta Tentang Trail Running yang Jarang Diketahui
Olahraga trail running sudah pasti akan sangat berbeda dengan lari biasa. Dalam olahraga ini, orang akan berlari di medan yang cukup berat dengan bebatuan, curam, dan lainnya.
Oleh karena itu, penting untuk memakai alas kaki yang tepat saat trail running. Pastikan alas kaki yang dipilih tidak licin karena ini sangat berpengaruh besar pada risiko cedera.
3. Latihan ringan sebelum trail running
Sebelum mengikuti trail running, seseorang juga perlu melakukan latihan fisik, salah satunya dengan olahraga gym.
Latihan ini membantu tubuh anda lebih kuat dan siap untuk mengikuti trail running sehingga memperkecil risiko cedera saat berlari.
4. Jangan terburu-buru
Lari di jalan setapak dengan medan berat pasti akan sangat berbeda dengan lari biasa di lapangan atau jalanan. Dalam olahraga trail running ini, kita harus bisa mengontrol kecepatan dan menjaga energi.
Jangan sampai kita sudah kehabisan energi karena berlari terlalu cepat sebelum sampai di medan berat. Hal ini bisa membuat kita cedera saat berlari di medan berat karena kehabisan tenaga.