Gugun Gondrong Sembuh dari Tumor Otak, Yuk Kenali 8 Jenis Tumor Otak

Ririn Indriani Suara.Com
Sabtu, 22 Juni 2019 | 07:00 WIB
Gugun Gondrong Sembuh dari Tumor Otak, Yuk Kenali 8 Jenis Tumor Otak
Gugun Gondrong mendapat kejutan dari teman-temannya di ultah yang ke-50. (Instagram @botaxalex)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Di tengah hangatnya pemberitaan Agung Hercules yang mengidap tumor otak, muncul kabar mengenai kondisi terkini Gugun Gondrong yang juga pernah menderita penyakit yang sama.

Ya, jauh sebelum Agung Hercules, panggung hiburan Tanah Air lebih dulu diramaikan tentang Gugun Gondrong yang diketahui terkena tumor otak pada 2008. Namun setelah hampir 11 tahun berlalu, Gugun Gondrong diakui sang bunda, Tuning, sudah sembuh dari penyakit tersebut.

"Sebetulnya sudah membaik Mas Gugun, sudah normal. Hanya saja karena otak diambil, otak dioperasi kan berarti ada saraf-saraf di mana, (jadi) pelupa," kata Tuning di YouTube TransTV yang diunggah Kamis (20/6/2019).

Sebagai ibu, Tuning tahu betul perubahan Gugun yang kini sudah jauh lebih baik kondisi kesehatannya. Misalnya, sambung dia, Gugun Gondrong tak lagi kejang-kejang seperti saat masih jalani pengobatan.

Baca Juga: Beda dengan Migrain, Ini 4 Tanda Sakit Kepala karena Tumor Otak!

Gugun Gondrong mendapat kejutan dari teman-temannya di ultah yang ke-50. (Instagram @botaxalex)
Gugun Gondrong mendapat kejutan dari teman-temannya di ultah yang ke-50. (Instagram @botaxalex)

"Tahun ini alhamdulillah bulan Juni, dia sudah nggak kejang-kejang lagi. Biasanya masih kejang," kata Tuning lagi.

Kabar Gugun Gondrong sembuh dari tumor otak sebetulnya terungkap pada Januari tahun ini. Kala itu, Gugun Gondrong mendapat kejutan istimewa dari teman-teman saat berulang tahun ke-50. Sederet sahabatnya seperti Rico Ceper, Nova Eliza, Anne J Cotto, dan lainnya mengunjungi Gugun di kediamannya, kawasan Mampang, Jakarta Selatan.

Berbicara soal tumor otak, dilansir dari Hello Sehat, ternyata ada banyak jenisnya. Namun beberapa di antaranya lebih sering terjadi ketimbang jenis tumor otak lainnya.

Apa saja dan bagaimana gejalanya? Simak penjelasan lengkap dari Hello Sehat di halaman selanjutnya.

Tumor otak adalah sekumpulan massa yang dibentuk oleh sel abnormal yang terjadi pada otak, baik yang tumbuh dengan sendirinya (primer) maupun hasil dari metastasis atau penyebaran sel kanker dari organ lainnya (sekunder).

Baca Juga: Kenali Tumor Otak yang Diidap Agung Hercules

WHO mengklasifikasikan tumor otak primer berdasarkan asal sel tumor dan tingkat keganasan tumor pada otak. Hingga saat ini terdapat sekitar 120 jenis tumor otak yang telah teridentifikasi.

Sebagian besar tumor otak primer terjadi pada sel glia, suatu sel yang menghubungkan sel saraf pada otak. Tumor pada sel otak dikenal dengan nama glioma.

Ilustrasi otak manusia. (Shutterstock)
Ilustrasi otak manusia. (Shutterstock)

Tumor otak juga dapat terjadi pada organ lainnya yang termasuk dalam sistem saraf, seperti pada kelenjar pitutari (adenoma pitutari), selaput otak (meningioma), sel penghubung otak (neuroma), serta pada saraf indera dan keseimbangan (neuroma akustik).

Sedangkan berdasarkan keganasannya, tumor otak dibedakan menjadi jinak dan ganas. Tumor otak jinak cenderung berkembang lambat, tidak menyebar ke bagian otak lainnya, serta tidak dapat kembali tumbuh jika ditangani dengan kemoterapi atau radioterapi secara tuntas. Sebaliknya, tumor otak ganas dapat kembali tumbuh dan menyebar dengan cepat, sehingga penanganan dengan pembedahan disertai kemoterapi dan radiologi diperlukan.

Lantas, jenis tumor otak apa saja yang lebih sering terjadi ketimbang jenis tumor otak lainnya? Simak di halaman selanjutnya.

1. Tumor otak glioma
Jenis tumor otak ini paling sering terjadi dan memiliki empat level keganasan (grade). Sel glia terdapat pada berbagai bagian otak, itulah sebabnya glioma memiliki beberapa sub-tipe utama, yaitu:

Astrositoma – merupakan jenis tumor otak memiliki tingkat keparahan yang bervariasi. Paling sering ditemukan pada anak-anak dengan keganasan rendah, namun jika terjadi pada orang dewasa dan lansia memiliki keganasan yang lebih tinggi.

Astrositoma pada grade IV atau dengan keganasan paling tinggi dikenal juga dengan nama glioblastoma.

Oligodendroglioma – tumor otak yang biasanya terjadi pada otak besar sisi depan dan pinggir, yang mengganggu pembentukan selaput myelin yang berfungsi dalam menghantarkan impuls pada sel saraf.

Tumor otak jenis ini sebagian besar ditemukan pada usia dewasa, namun anak-anak juga dapat mengalaminya. Memiliki asosiasi dengan kelainan kromosom.

Ilustrasi tumor otak (Pixabay/VSRao)
Ilustrasi tumor otak (Pixabay/VSRao)

Ependymoma – dapat berasal dari bagian otak yang mengandung cairan otak di beberapa bagian dari tulang belakang. Ditemukan pada usia remaja dan anak-anak dengan tingkat keganasan yang bervariasi namun dapat berubah.

Ependymoma dapat menyebar ke bagian sistem saraf pusat lainnya melalui sirkulasi cairan otak. Pengangkatan segera diperlukan untuk menghindari pembesaran kepala akibat berisi cairan (hidrosefalus).

Glioma batang otak – hampir sebagian besar kasus terjadi pada anak-anak usia di bawah 10 tahun, namun ada kemungkinan dapat terjadi pada orang dewasa. Tumor ini menyerang bagian bawah otak dan dapat terjadi dengan tingkat keganasan rendah hingga tinggi.

Glioma saraf optik – sebagian besar ditemukan pada bayi, tapi bisa juga dialami orang dewasa. Ditandai dengan pertumbuhan tumor di sekitar saraf yang menghubungkan mata dengan otak. Jika tidak ditangani maka dapat menyebabkan kebutaan progresif.

Glioma campuran – Jenis glioma yang tidak spesifik di mana asalnya dan merupakan campuran dari beberapa jenis glioma dengan tingkat keganasan yang cenderung tinggi.

Gejala tumor otak glioma
Gejala yang ditimbulkan oleh tumor otak glioma di antaranya kejang, sakit kepala, perubahan perilaku, perubahan kemampuan kognitif dan/atau mengalami kesulitan berjalan atau kelumpuhan.

Selanjutnya penjelasan tentang Meningioma dan Adenoma Pituitari, jenis tumor otak yang sering terjadi pada orang dewasa.

2. Meningioma
Meningioma adalah jenis tumor otak yang lebih sering terjadi pada orang dewasa dan jenis kelamin perempuan.

Jenis tumor otak ini menyerang jaringan selaput otak pada otak kecil dan otak besar dengan tingkat keganasan namun dapat meningkat. Jika sudah berkembang menjadi ganas pada grade ke-III maka dapat menyebar dengan cepat dan akan lebih sulit dihilangkan tanpa terapi dan pembedahan.

Gejala tumor otak meningioma
Meningioma dapat menimbulkan gejala muntah-muntah, kejang, gangguan penglihatan dan gangguan perilaku, serta penyebaran tumor dapat terjadi hingga ke wajah dan tulang belakang.

Ilustrasi otak manusia (Shutterstock).
Ilustrasi otak manusia yang terdapat tumor.  (Shutterstock).

3. Adenoma pituitari
Adenoma pituitari adalah tumor yang tumbuh pada permukan kelenjar pitutari, suatu kelenjar yang berperan dalam mengatur aktivitas kelenjar tiroid dan hormon seks. Jenis tumor ini biasanya ditemukan pada orang dewasa, dan memiliki tingkat keganasan yang rendah.

Gejala adenoma pituitari
Gejala yang ditimbulkan bergantung dengan aktivitas tumor yang dapat meningkatkan sekresi hormone pitutari atau menghentikan sekresi.

Penderita tumor biasanya mengalami sakit kepala dan gangguan pengelihatan yang diakibatkan tekanan dari tumor, mual dan muntah-muntah, perubahan kognitif, berhenti menstruasi, timbul rambut abnormal pada perempuan, keluar cairan dari payudara, impotensi pada pria, serta kenaikan berat badan dan pertumbuhan tangan dan kaki yang tidak wajar.

Selanjutnya, penjelasan tentang tumor neuroma, limfoma sistem saraf pusat , dan craniopharyngioma dan gejalanya di halaman berikutnya.

4. Tumor neuroma
Dikenal juga dengan schwannoma yang termasuk neuroma pada sel penghubung seperti tulang belakang ataupun pada indera (neuroma akustik). Tumor dapat berasal dari pelindung serat saraf, baik di dalam tengkorak maupun pada tulang belakang. Meskipun pertumbuhan lambat dan cenderung tidak menyebar, jenis tumor ini dapat tumbuh kembali tanpa tindakan pembedahan.

Gejala tumor neuroma
Tumor ini menyebabkan gangguan saraf yang terkena tumor, sehingga penderita mengalami gangguan fungsi indera atau gangguan keseimbangan.

Ilustrasi kanker atau tumor otak. (Shutterstock)
Ilustrasi kanker atau tumor otak. (Shutterstock)

5. Limfoma sistem saraf pusat
Tumor yang terjadi sistem limfatik yang terdiri dari nodus limfa. Limfa berperan untuk menghasilkan cairan limfosit sebagai pertahanan terhadap penyakit dan infeksi.

Jenis tumor ini sangat ganas. Adanya jenis tumor merupakan pertanda pertumbuhan tumor lainnya pada otak. Biasanya terjadi pada lansia dan lebih banyak dialami oleh pria.

Gejala limfoma saraf pusat
Gejala yang ditimbulkan seperti kelumpuhan, gangguan pengelihatan, kejang, dan gangguan perilaku.

6. Craniopharyngioma
Terjadi pada area otak yang berdekatan dengan mata atau sekitar bagian bawah otak yang berdekatan dengan kelenjar pitutari. Biasa terjadi pada anak-anak dan lansia dan ditemukan dengan keganasan rendah.

Gejala craniopharyngioma
Gejala yang ditimbulkan seperti gangguan penglihatan, sakit kepala dan gangguan pertumbuhan pada anak.

Jenis tumor otak terakhir yang diulas adalah tumor kelenjar pineal dan tumor otak metastasis dan gejalanya di halaman berikutnya.

7. Tumor kelenjar pineal
Lebih banyak dialami oleh anak-anak dan remaja. Jenis tumor ini bermula pada kelenjar pineal yang berdekatan dengan pusat otak dengan tingkat keganasan yang bervariasi.

Tumor yang ganas berpotensi menyebar ke tulang belakang dan mengganggu sekresi hormone melatonin yang mengatur siklus terjaga dan tertidur.

Gejala tumor kelenjar pineal
Gejala utamanya yaitu kelelahan, sakit kepala, lemas, kesulitan mengingat, dan berpotensi menyebabkan hidrosefalus.

Ilustrasi gejala tumor otak. (Shutterstock)
Ilustrasi gejala tumor otak. (Shutterstock)

8. Tumor otak metastasis
Dialami oleh lansia yang mengalami kanker. Tumor tersebut berasal dari kanker primer yang berasal dari bagian tubuh lainnya, terutama paru, payudara, kolon, ginjal, ataupun kulit.

Sebagian besar penyebaran jenis tumor otak ini dapat menyerang otak besar namun juga berpotensi menyerang otak kecil dan batang otak.

Gejala tumor otak metastasis
Keluhan seperti sakit kepala, kejang dan penurunan koordinasi dapat dialami oleh penderitanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI