Kebanyakan orang dengan tumor otak tidak memiliki riwayat keluarga dengan penyakit ini, tetapi dalam kasus yang jarang terjadi kanker otak dan sumsum tulang belakang terjadi dalam keluarga.
Umumnya, orang yang mempunyai 'sindrom kanker' dalam keluarganya cenderung pertama kali memiliki tumor terjadi di usia muda. Mereka mempunyai kelainan yang jelas, seperti kelainan genetik Neurofibromatosis tipe 1 (NF1) dan Neurofibromatosis tipe 2 (NF2), kondisi Sclerosis tuberkulosis, Penyakit Von Hippel-Lindau dan sindrom Li-Fraumeni.
Kondisi bawaan lainnya yang juga dikaitkan dengan peningkatan risiko tumor otak, termasuk sindrom Gorlin (sindrom nevus sel basal), sindrom turcot dan sindrom cowden.
3. Memiliki sistem kekebalan tubuh lemah
Baca Juga: Beda dengan Migrain, Ini 4 Tanda Sakit Kepala karena Tumor Otak!
Orang-orang dengan sistem kekebalan yang lemah memiliki peningkatan risiko pengembangan limfoma otak atau sumsum tulang belakang (dikenal sebagai limfoma SSP primer).
Limfoma adalah kanker limfosit, sejenis sel darah putih yang melawan penyakit. Limfoma SSP primer lebih jarang terjadi daripada limfoma yang berkembang di luar otak.
Sistem kekebalan yang melemah dapat bersifat bawaan atau bisa disebabkan oleh akibat dari pengobatan kanker lain, pengobatan untuk mencegah penolakan organ transplantasi atau penyakit seperti AIDS.