Berbahaya, Seberapa Besar Kemungkinan Vape untuk Meledak?

Jum'at, 21 Juni 2019 | 09:43 WIB
Berbahaya, Seberapa Besar Kemungkinan Vape untuk Meledak?
Ilustrasi rokok elektrik (Shutterstock).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Seorang pria bernama Tallmadge D'Elia asal Florida, Amerika Serikat meninggal ketika vape atau rokok elektrik yang sedang diisapnya meledak.

Ledakan ini cukup kuat hingga menyebabkan tengkoraknya pecah dan menderita luka bakar di lebih dari 80% tubuhnya.

Insiden ini terjadi pada 2018 lalu dan diyakini sebagai kasus kematian pertama akibat penggunaan vape di AS.

Tapi seberapa umum insiden ledakan vape seperti ini?

Baca Juga: Peneliti Ungkap Pengguna Vape Justru Berisiko Serangan Jantung dan Stroke

Di Indonesia, rokok elektronik seperti ini sudah menyebabkan beberapa luka bakar bagi penggunanya, namun masih jarang terjadi.

Melansir BBC UK, para ahli mengatakan D'Elia saat meninggal menggunakan rokok elektrik jenis pen vape yang dikenal dengan mod mekanikal.

Ilustrasi perempuan merokok pakai vape (Shutterstock)
Ilustrasi perempuan merokok pakai vape (Shutterstock)

Di Indonesia, beberapa orang sudah mulai menggunakan mod mekanikal ini meskipun tidak sebanyak vape elektrik.

Mod mekanik tidak menggunakan sirkuit bagian dalam untuk mengatur tegangan, dan sebagian besar rokok elektrik memiliki lebih banyak fitur keselamatan bawaan. Namun, bahkan produk yang lebih aman ini dapat menyebabkan luka bakar atau kebakaran jika digunakan secara tidak benar.

"Penggemar dapat bereksperimen dengan baterai dan cairan elektronik yang berbeda untuk mencoba dan mendapatkan vape terbesar. Ini dapat mengakibatkan orang membangun sistem (kerja) vape mereka sendiri yang dapat membuatnya menjadi sangat panas dan kemudian meledak," tutur Mark Gardiner, pimpinan petugas untuk keamanan produk di Chartered Trading Standards Institute.

Baca Juga: Gunakan Vape, Orang Tua Sebaiknya Hindari Penggunaannya di Dekat Anak

"Itu artinya, produk yang tidak dimodifikasi bisa salah, seperti haknya produk yang mengandung baterai lithium-ion." sambungnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI