Food and Drug Administration (FDA) berpendapat ledakan disebabkan oleh baterai rokok elektrik tersebut. Mereka pun menyarankan agar pengguna rokok elektrik menghindari pengisian berlebihan dan mengamankannya saat berada di suhu panas atau dingin.
"Orang-orang harus memahami bahwa rokok elektrik ini sangat mungkin meledak di saku, wajah maupun mulut kapan saja," ujar Russell.
Sebuah penelitian tahun 2018 lalu menunjukkan bahwa rokok elektrik telah menyebabkan 2.000 kasus luka bakar dan ledakan.
Baca Juga: Hari Tanpa Tembakau Sedunia, Dokter Paru Ingatkan Bahaya Rokok Elektrik