Tak Pakai Sunscreen, Wanita Ini Idap Kanker Kulit yang Berawal dari Hidung

Kamis, 20 Juni 2019 | 10:44 WIB
Tak Pakai Sunscreen, Wanita Ini Idap Kanker Kulit yang Berawal dari Hidung
Ilustrasi kanker kulit (pexels/jenna hamra)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Seorang wanita yang sangat menyukai kulit kecoklatan harus rela memiliki ujung hidung yang terpotong setelah munculnya benjolan di hidungnya.

Awalnya, wanita bernama Laure Seguy ini mengira benjolan tersebut adalah jerawat biasa karena berada di hidung. Tapi semakin lama 'jerawat' tersebut justru berkopeng dan berdarah.

Kemudian ia datang ke dokter dan didiagnosis ia terkena infeksi. Jadi dokter hanya memberinya obat antibakteri saja saat itu.

Tapi ternyata obat ini tidak berhasil. Laure pun kembali menemui dokter lain dan mengungkapkan lukanya itu tidak hilang dalam lima bulan.

Baca Juga: Keranjingan Tanning Bed, Wanita Ini Kini Berjuang Lawan Kanker Kulit

Pada 15 hari kemudian luka Laure diperiksa dan dokter mengungkapkan wanita 35 tahun itu mengidap salah satu jenis kanker kulit, yaitu karsinoma sel basal. Suatu bentuk kanker kulit non-melanoma yang tumbuh lambat.

Ternyata hal ini disebabkan oleh kebiasaan berjemur untuk mempunyai kulit kecoklatan tanpa menggunakan krim pelindung sinar matahari.

Ilustrasi mendeteksi kanker kulit. [Shutterstock]
Ilustrasi mendeteksi kanker kulit. [Shutterstock]

Ia harus menjalani operasi. Dokter memotong 11mm ujung hidungnya untuk memisahkan sel-sel sehat dan mengangkat sel kanker dari hidungnya.

Dokter juga memotong sebagian kecil kulit di garis rambutnya untuk menutupi lubang bekas kanker di hidungnya, memungkinkan pembuluh darah mengalirkan darah dari dahi ke hidungnya.

Seminggu setelah dioperasi dokter baru bisa memastikan bahwa Laure sudah bebas dari kanker.

Baca Juga: Manikur Gel dengan Sinar Ultraviolet Bikin Kanker Kulit?

Berdasarkan WebMD, kanker kulit karsinoma sel basal tumbuh pada bagian kulit yang mendapat banyak paparan sinar matahari. Dan untungnya, ini adalah kanker kulit yang paling tidak berisiko.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI