Ketahui Gejala dan Risiko dari Overdosis Hirup Lem

Kamis, 20 Juni 2019 | 07:25 WIB
Ketahui Gejala dan Risiko dari Overdosis Hirup Lem
ilustrasi zat campuran untuk mabuk [shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Mengirup lem, merupakan salah satu bentuk alternatif murah dan mudah yang biasa dilakukan orang-orang untuk merasakan sensasi 'melayang'. Umumnya mereka menggunakan ini sebagai pengganti narkoba, yang mana lebih mahal serta sulit mendapatkannya.

Praktik mengirup lem seperti ini disebut dengan inhalansia. Dan menurut National Center for Health Research, Amerika, inhalansia sudah menjadi hobi populer bagi remaja.

Sayangnya, benda yang termasuk dalam inhalan tidak terbatas pada lem saja. Namun ada semprotan aerosol, pembersih, bahkan cat kuku.

Dalam laporan 2015 oleh Penyalahgunaan Zat dan Administrasi Layanan Kesehatan Mental (SAMSHA), sebanyak 1,8 juta orang Amerika berusia 12 tahun ke atas menggunakan inhalansia untuk mendapatkan tinggi pada tahun itu. Sekitar 38% dari mereka (684.000) adalah remaja berusia antara 12 dan 17 tahun.

Baca Juga: Remaja 14 Tahun Tewas Akibat Overdosis Hirup Lem, Apa Risiko Kesehatannya?

Padahal inhalansia ini sangat berbahaya. Bisa menyebabkan kerusakan otak dan sesak napas. Penyalahgunaan yang teratur bahkan dapat menyebabkan kerusakan jantung, paru-paru, ginjal, dan hati.

Jika seseorang menggunakan terlalu banyak obat inhalasi, seperti lem, dan mendapat reaksi dari toksin yang mengakibatkan gejala serius atau kematian.

Seperti yang terjadi pada remaja 14 tahun asal Malaysia yang meninggal akibat overdosis inhalasi lem. Ia ditemukan meninggal pada Senin (17/6/2019) dalam keadaan masih mengirup lem pelarut.

ilustrasi zat campuran untuk mabuk [shutterstock]
ilustrasi zat campuran untuk mabuk [shutterstock]

Gejala dari overdosis mengirup inhalan ini, termasuk kejang dan koma. Menghirup produk-produk ini dapat menyebabkan jantung berhenti dalam beberapa menit, yang dikenal sebagai 'kematian mengendus tiba-tiba'. Bahkan kondisi ini dapat terjadi pada percobaan pertama.

Karena overdosis inhalan dapat menyebabkan kejang atau menyebabkan jantung berhenti, penanggap pertama dan dokter ruang gawat darurat mencoba untuk mengobati overdosis dengan mengobati kondisi ini.

Baca Juga: Diduga Overdosis Aroma Lem, Remaja 14 Tahun Ditemukan Tewas

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI