Suara.com - Mangga adalah buah tropis yang bernutrisi tinggi dan digemari banyak orang. Mangga juga sumber serat vitamin A, C, E, B6, kalium dan tembaga yang sangat baik.
Tak hanya buah mangganya yang mengandung banyak nutrisi dan bermanfaat, kulit mangga pun juga memiliki banyak gizi.
Penelitian yang dilansir dari Healthline.com menunjukkan bahwa kulit mangga mengandung polifenol, karotenoid, serat makanan, vitamin C, vitamin E dan berbagai senyawa tanaman yang bermanfaat.
Perlu diketahui bahwa orang yang banyak mengonsumsi vitamin C, polifenol dan karotenoid memiliki risiko lebih kecil terkena penyakit jantung dan kanker.
Baca Juga: MSG Disebut Picu Kanker, Apa Kata Ahli?
Sebuah riset telah menemukan bahwa ekstrak kulit mangga menunjukkan sifat antioksidan dan antikanker yang lebih kuat daripada ekstrak daging mangga.
Selain itu, kulit buah mangga ini tinggi triterpen dan triterpenoid, yakni senyawa antikanker dan antidiabetik yang sangat kuat.
Kulit mangga juga mengandung banyak serat yang penting untuk menjaga kesehatan pencernaan dan mengontrol rasa lapar.
Meski begitu, bagi beberapa orang mengonsumsi kulit mangga mungkin akan merasakan sejumlah efek samping, seperti reaksi alergi.
Sebab kulit mangga mengandung urushiol, yakni campuran bahan kimia organik yang ditemukan di poison ivy dan pison oak.
Baca Juga: Idap Kanker Darah, Bocah Ini Lawan Perundungan dengan Bermain Biola
Urushiol dapat meningkatkan respons alergi pada beberapa orang, terutama mereka yang memiliki kepekaan terhadap keracunan ivy dan tanaman berat lain yang mengandung urushiol.
Dengan begitu konsumsi kulit mangga bisa menyebabkan ruam gatal dan bengkak pada kulit. Lebih lanjut, mungkin mengonsumsi kulit mangga akan terasa aneh karena bisa saja mengandung pestisida.