Suara.com - Saat ini minuman dengan bubble tea sangat populer di Indonesia. Biasanya bubble tea menjadi topping dari berbagai jenis minuman seperti kopi, susu, teh, buah-buahan dan lainnya.
Teksturnya yang kenyal dan manis memberikan sensasi tersendiri ketika mengunyahnya. Tetapi, apakah bubble tea ini benar-benar sehat dikonsumsi?
Melansir dari Shape, bubble tea ini ternyata mengandung asam maleat yang bisa menyebabkan kerusakan ginjal jika dikonsumsi dalam jumlah tinggi.
Perlu diketahui bubble tea terbuat dari tapioka, yakni pati yang diekstrak dari akar singkong. Padahal singkong adalah sumber makanan karbohidrat terbesar ketiga setelah beras dan jagung.
Baca Juga: Lagi Tren Minuman Bubble Tea, Waspada Risiko Sulit BAB
Selain itu, singkong juga dipercaya mengandung lebih banyak karbohidrat daripada kentang yang sering menjadi menu diet.
Pada dasarnya bubble tea yang sering kita konsumsi ini adalah karbohidrat tanpa mineral dan vitamin.
Menurut Badan Promosi Kesehatan Singapura (HPB), seperempat cangkir bubble tea atau lebih yang disajikan dalam secangkir teh atau milk tea menambah lebih dari 100 kalori.
Artinya, secangkir milk tea dengan bubble tea mengandung sekitar 334 kalori. Jumlah kalori ini bisa lebih tinggi lagi karena tergantung seberapa banyak gula yang digunakan untuk mengolah bubble tea dan minumannya.
Pastinya menambahkan bubble tea di minuman yang sudah manis atau mengandung banyak gula sama seperti menambah jumlah kalori minuman hingga lebih dari 300 kalori.
Baca Juga: Jangan Kebanyakan Minum Bubble Tea, Ini Picu Penuaan Dini Hingga Jerawat
Bahkan jumlah kalori dalam secangkir minuman Anda dengan bubble tea itu bisa melebihi jumlah kalori semangkuk nasi.