MSG Disebut Picu Kanker, Apa Kata Ahli?

Rabu, 19 Juni 2019 | 18:19 WIB
MSG Disebut Picu Kanker, Apa Kata Ahli?
Ilustrasi penyedap masakan, MSG. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Monosodium Glutamat atau MSG kerap dituduh sebagai salah satu penyebab terjadinya berbagai masalah kesehatan, salah satunya adalah kanker.

Tak heran banyak restoran atau produsen makanan yang mengklaim produknya sebagai makanan sehat karena bebas dari kandungan bahan penyedap rasa tersebut.

Dan makanan yang mengandung MSG pun dianggap sebagai makanan kurang sehat, yang kerap dituduh menjadi penyebab beberapa penyakit, seperti masalah kardiovaskular, pernapasan, bahkan dianggap masuk dalam kategori karsinogenik atau penyebab kanker.

Tapi, apakah benar demikian?

Baca Juga: Fakta, MSG Tak Memicu Sakit Kepala!

Ditemui dalam acara Gizi Seimbang dari Bahan Tambahan Pangan Halal, Pakar Gizi IPB Prof. Dr. Ir. Hardinsyah M. S. menyatakan bahwa MSG merupakan bahan makanan yang aman untuk dikonsumsi.

Meski demikian, ia juga mengatakan bahwa batas aman konsumsi harian atau Acceptable Daily Intake (ADI) dari MSG masih belum ditentukan. "Batas aman saja belum ditentukan oleh bukti-bukti penelitian. Sementara cerita pada tikus yang disuntikkan biasanya larutan (MSG) yang banyak. Pada binatang apapun, kalau disuntikkan segitu banyak ya akan mati, rusak otaknya," kata Hardiansyah.

Lewat buku berjudul 'Review, Monosodium Glutamat How To Understand It Properly' edisi keempat yang diterbitkan Ikatan Dokter Indonesia atau IDI pada 2018 lalu ditulis bahwa "Tidak ada kaitan antara kanker dan MSG".

"Badan pengawas makanan Amerika dan beberapa lembaga sejenis di berbagai negara di dunia termasuk BPOM di Indonesia menyatakan MSG aman untuk dikonsumsi masyarakat. Dan bila ditanya mengenai hubungan kanker dengan MSG, sebagai praktisi onkologi boleh dikatakan tidak ada kaitan antara keduanya," tulis Prof. Dr. Dr. Aru Sudoyo, SpPD, KHOM, FACP, sekaligus Ketua Yayasan Kanker Indonesia dalam buku tersebut.

Meski demikian, sama seperti gula, garam, dan lemak, asupan MSG juga sebaiknya jangan dikonsumsi secara berlebihan.

Baca Juga: 5 Mahasiswa Brawijaya Ciptakan MSG dari Limbah Air, Mau Coba?

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI