Suara.com - Seorang dokter hewan sempat terancam menderita tumor otak setelah mengalami luka gores akibat dicakar seekor kucing di tempat praktiknya.
Mulanya Victoria Altoft, dokter hewan asal Wellington ini tidak berpikir luka gores akibat cakaran kucing itu akan menyebabkan malapetaka.
Tetapi, ia mendadak mengalami nyeri otot, keringat dingin, gemetar, kelelahan dan nyeri sendi selama berminggu-minggu setelah dicakar kucing.
Saat itu Victoria masih mengira dirinya sedang terserang flu ringan. Beberapa waktu kemudian pandangannya mulai kabur dan ia menjadi panik jika mengalami kebutaan.
Baca Juga: Beda dengan Migrain, Ini 4 Tanda Sakit Kepala karena Tumor Otak!
Victoria pun segera menuju ke rumah sakit dan tim medis menduga keluhannya sebagai tanda-tanda awal tumor otak.
Akhirnya, Victoria pun menjalani pemindaian MRI dan uji cairan tulang belakangnya guna mengetahui tumor otak atau tidak.
Setelah pemeriksaan, dokter mengidentifikasi bahwa Victoria terinfeksi bakteri bartonella setelah dicakar oleh kucing yang berkutu.
Padahal sudah 9 tahun Victoria mendapat luka gores akibat cakaran kucing tersebut. Selama 9 tahun ini, ia hanya minum antibiotik untuk mengatasi kelelahannya tetapi tidak membantu.
"Selama ini yang saya tahu hanya tergores kucing pada 2010 silam dan saya mengalami kelelahan ekstrem selama bertahun-tahun," katanya dikutip dari Daily Mail.
Baca Juga: Kenali Tumor Otak yang Diidap Agung Hercules
"Sampai hari ini saya kesulitan mengetahui persis efek jangka panjang terinfeksi bakteri bartonella. Karena hanya sedikit penelitian yang membahas hal ini. Tetapi, saya tahu infeksi bakteri ini telah mengubah saya drastis dari kehidupan sebelumnya," jelasnya.
Sebenarnya Victoria sudah terbiasa tergoreng hewan, terlebih kucing di tempat praktiknya. Namun, ia tidak pernah berpikir bahwa luka gores yang cukup dalam itu bisa membahayakan kesehatannya.
Akibat infeksi bakteri bartonella itulah dokter mengkhawatirkan Victoria menderita tumor otak. Faktanya, hasil pemindaian MRI menunjukkan negatif untuk tumor otak.
Meski begitu bakteri bartonella ini dapat menyebabkan penyakit menular seperti penyakit kucing pada manusia. Penyakit ini biasanya menyebabkan bengkak dan ruam di area yang terinfeksi selama seminggu.
Bengkak atau ruam akibat penyakit kucing ini biasanya bisa menjadi lepuh dan bernanah. Bakteri ini umumnya juga menyebabkan demam, gangguan mata dan infeksi pada hati.
Pada beberapa kondisi bakteri ini bisa mengembangkan kerusakan otak atau radang sumsum tulang belakang.