Suara.com - Rasa penasaran yang kuat membuat anak-anak gemar mencoba produk kosmetik sang ibu. Mereka umumnya mencoba mewarnai bagian wajahnya dengan makeup yang merona.
Namun siapa sangka keisengan ini membuat mereka harus dirujuk ke Unit Gawat Darurat (UGD). Bahkan sepanjang 2002 hingga 2016, diperkirakan 64.686 anak di bawah usia lima tahun mengunjungi ruang gawat darurat karena masalah yang disebabkan oleh produk kosmetik.
Beberapa produk orang dewasa yang berbahaya bagi anak-anak antara lain cat kuku, parfum, pelembut rambut, pelembab, body lotion, dan deodoran. Hal ini berdasarkan data yang dihimpun tim di Nationwide Children's Hospital yang menerbitkan temuan mereka dalam jurnal Clinical Pediatrics.
Para ahli mengatakan orangtua mungkin tidak menyadari bahwa tempat penyimpanan kosmetik perlu dikunci seperti halnya obat-obatan. Terlebih lagi, banyak kosmetik yang wangi dan menyerupai makanan serta dikemas dalam kemasan yang menarik dan mudah dibuka.
Baca Juga: Pernah Idap Kanker Darah, Wanita Ini Pensiun Pakai 5 Bahan Makeup Berbahaya
Temuan juga menyebutkan bahwa sebagian besar anak-anak yang dirawat di rumah sakit berusia di bawah dua tahun. Umumnya didominasi anak laki-laki yakni sebesar 51 persen yang membahayakan diri mereka sendiri dengan produk-produk ini.
Cedera akibat menelan produk dewasa ini menyumbang paling banyak luka pada 75 persen responden. Sementara cedera akibat memaparkan produk ke kulit atau mata mencapai 19 persen dari semua kasus. Konsumsi dan paparan ini paling sering menyebabkan keracunan sebanyak 86 persen, atau luka bakar kimia sebanyak 13 persen.
Produk perawatan kuku menempati urutan teratas dalam daftar produk yang menyebabkan cedera, yakni 37 persen. Diikuti oleh produk perawatan rambut sebanyak 27 persen. Dan 12,7 persen cedera dikaitkan dengan produk wewangian.
Rebecca McAdams, selaku peneliti utama, mengatakan bahwa anak-anak usia dini belum dapat membaca sehingga mereka tidak tahu apa yang mereka lihat. Mereka hanya melihat botol dengan label warna-warni yang terlihat menarik sehingga mendorong mereka untuk menciumnya atau bahkan menelannya.
"Umumnya kosmetik dan parfum berbau seperti sesuatu yang mereka boleh makan atau minum, jadi mereka mencoba membukanya dan merasakannya. Ketika botol itu ternyata adalah penghapus cat kuku dan bukan jus, atau lotion bukan yogurt, luka serius dapat terjadi," ujarnya seperti dikutip dari laman Newsweek.
Baca Juga: Tidak Hanya Makeup Brush, Alat Catok Juga Perlu Dibersihkan
Rebecca mengatakan anak-anak juga sering melihat orangtuanya menggunakan barang-barang ini dan mencoba untuk meniru perilaku mereka.