OCD merupakan kelainan psikologis yang memengaruhi pikiran serta perilaku penderitanya. Begitu seseorang memiliki penyakit OCD, pikiran dan rasa takut yang tidak diinginkan akan muncul secara terus menerus.
Hal ini menyebabkan penderita terobsesi pada sesuatu dan melakukan tindakan tertentu secara berulang-ulang sebagai respons terhadap ketakutannya, melansir Hello Sehat.
Gangguan psikologis ini seringkali muncul di bawah usia 20 tahun, terutama pada mereka yang pernah mengalami kejadian yang menyebabkan stres dalam hidupnya.
Gejala yang muncul dari kelainan ini dapat sangat menganggu semua aspek kehidupan penderitanya. Seperti pekerjaan, sekolah, hingga hubungan pribadi.
Baca Juga: Dari Semua Media Sosial, Instagram Dinilai Terburuk bagi Kesehatan Mental
Melansir Institut Kesehatan Mental Nasional Amerika (NIMH), perilaku obsesi adalah pikiran berulang, dorongan, atau gambaran mental yang menyebabkan kecemasan.
Gejala umumnya meliputi takut pada kuman, pikiran agresif terhadap orang lain atau diri sendiri, melakukan hal dalam urutan yang sama.
Sedangkan perilaku kompulsif merupakan perilaku berulang yang dialami oleh penderita OCD untuk menanggapi pemikiran obsesif. Tandanya seperti sangat memerhatikan kebersihan tubuh, mengatur berbagai hal dengan cara tertentu, hingga mengecek suatu hal secara berulang-ulang.