Zat pewarna yang digunakan di bath bomb ternyata bisa menyebabkan gejala alergi dan ADHD pada anak kecil. Misalnya, warna biru pada bath bombs berpotensi besar untuk menimbulkan gejala alergi, sehingga disarankan untuk tidak mandi dengan bath bombs yang mengandung triphenylmethane.
3. Bahan pengawet
Supaya tahan lama, bath bomb pun ditambahkan berbagai bahan pengawet kimia. Sayangnya, lagi-lagi pengawet kimia ini bisa menimbulkan masalah pada kulit, apalagi jika kulit Anda sensitif.
4. Bahan tambahan
Baca Juga: Wulan Guritno Berendam Bareng Putrinya, Banyak yang Salfok
Bath bomb juga mengandung berbagai bahan tambahan seperti glitter yang memang mempercantik tampilannya. Saat dimasukkan ke dalam air, glitter ini akan ikut luruh dan larut dalam air. Meskipun mendapatkan sensasi mandi yang berbeda karena ada glitter di dalam air, kabar buruknya glitter ini bisa bersifat abrasif pada kulit Anda.
Kesimpulannya, tidak ada bath bomb yang benar-benar aman, terutama untuk orang dengan kulit sensitif. Ukuran bath bomb pun tidak dapat menjadi acuan apakah aksesoris ini aman atau tidak. Justru, bath bomb yang lebih kecil mungkin mengandung kadar kandungan bahan pengawet dan pengharum yang lebih banyak.
Gejala umum yang biasanya tampak ketika Anda sering menggunakan bath bomb saat berendam dan biasanya terlihat di selangkangan atau lutut, yaitu; kulit memerah, gatal, kulit terkelupas.
Dr. Vij mengatakan bahwa Anda tidak boleh terkecoh dengan tulisan ‘berbahan alami’ karena sealami apapun bath bomb tetap berbahaya bagi kulit Anda. Misalnya, kandungan butter cocoa yang ada di dalamnya, bisa meningkatkan pertumbuhan ragi dan bakteri.
Selain itu, bahan aditif pada bath bomb tidak hanya merusak kulit Anda, melainkan juga memengaruhi keseimbangan pH pada vagina.
Baca Juga: Inul Daratista Pamer Kamar Mandi Mewah, Netizen Salfok dengan TV di Pojokan
Tips aman mandi dengan bath bomb