Gejala Sakit Agung Hercules Terlihat dari Setahun Lalu, Begini Diagnosisnya

Senin, 17 Juni 2019 | 16:05 WIB
Gejala Sakit Agung Hercules Terlihat dari Setahun Lalu, Begini Diagnosisnya
Agung Hercules terbaring di rumah sakit. [instagram/isa_bajaj]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kanker otak Glioblastoma stadium 4 yang diidap Agung Hercules ternyata sudah diketahui beberapa waktu yang lalu ketika pria bertubuh kekar ini sedang shooting sinetron.

Hal ini diungkapkan oleh salah satu sahabatnya, Jeremy Tety, ketika datang menjenguk di RSUD Kota Tangerang, Banten, pada Senin (17/6/2019).

"Kurang lancar (bicaranya), tapi lumayan sih, cukup jelas. Tapi nggak seperti gaya Agung yang dulu ngomong lincah segala macem, istrinya bilang udah setahun lebih," kata Jeremy Tety.

Menurut Jeremy, Agung mengaku mulai tahu idap kanker otak saat dia mendadak tak bisa mengucapkan kata-kata tertentu.

Baca Juga: Agung Hercules Sakit Kanker Glioblastoma, Lebih Berbahaya pada Lelaki

Agung Hercules saat dijenguk Jeremy Teti di RSUD Kota Tangerang, Banten, Senin (17/6/2019). [istimewa]
Agung Hercules saat dijenguk Jeremy Teti di RSUD Kota Tangerang, Banten, Senin (17/6/2019). [istimewa]

"Gejala awal ketahuan dari situ. Agung itu dulu sulit berbicara menyebut nama Mario Lawalata diulang berkali-kali saat syuting salah satu sinetronnya dia di salah satu tv," ujarnya.

Sejak saat itu, Agung memilih tak lagi membintangi sinetron tersebut dan menjalani perawatan.

Bagaimana cara mendiagnosis kanker otak ini?

Berdasarkan Mayo Clinic, ketika seorang dokter mencurigai adanya tumor otak, kemungkinan pasien akan dirujuk ke ahli saraf. Lalu dokter akan melakukan beberapa pemeriksaan.

1. Neurologis

Baca Juga: Ketahui 4 Mitos Seputar Glioblastoma yang Diidap Agung Hercules

Selama pemeriksaan ini, dokter akan memeriksa penglihatan, pendengaran, keseimbangan, koordinasi, kekuatan serta refleks pasien.

Adanya masalah dalam pemeriksaan ini akan memberikan petunjuk tentang bagian otak yang sudah dipengaruhi oleh tumor otak.

2. Tes pencitraan

Magnetic Resonance Imaging (MRI) biasanya digunakan dalam mendiagnosis tumor otak. Pada beberapa kasus, pewarna (bahan kontras) akan disuntikkan melalui pembuluh darah di lengan selama pemeriksaan MRI untuk menunjukkan perbedaan dalam jaringan otak.

Tes pencitraan lain mungkin termasuk pemindaian komputerisasi (CT) dan Positron Emission Tomography (PET).

Setelah itu, kemungkinan dokter akan melakukan tes untuk menemukan kanker di bagian lain di dalam tubuh.

Untuk menyingkirkan jenis tumor otak lain yang mungkin telah menyebar dari bagian lain tubuh, dokter dapat merekomendasikan tes dan prosedur untuk menentukan dari mana kanker berasal.

Untuk glioblastoma atau glioma, tumor berasal dari dalam otak dan bukan merupakan hasil dari kanker yang telah menyebar dari tempat lain.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI