Suara.com - Pada Minggu (16/6/2019) merupakan perayaan Hari Ayah sedunia. Tidak sedikit warganet yang mengunggah foto-foto ayah mereka sekaligus mengucapkan rasa terima kasihnya pada lelaki yang telah membesarkan mereka.
Keberadaan seorang ayah tentu sangat berarti bagi anak-anak mereka. Bahkan hubungan seorang ayah dengan anak mereka, terutama anak perempuan, mempunyai dampak yang besar terhadap kehidupan serta kesejahteraan emosional sang anak.
Hal ini dibuktikan dalam sebuah studi 2018 yang didanai oleh National Institute on Child Health and Development dan diterbitkan dalam Journal of Family Psychology.
Peneliti dari Ohio State University meminta 700 orangtua mengevaluasi hubungan mereka dengan anak-anak sejak kelas satu hingga lima. Selain itu, sang anak juga diminta untuk menilai tingkat kesepian mereka di setiap tahap.
Baca Juga: Pertama Kalinya Pangeran Harry Rayakan Hari Ayah, Apa Manfaat Jadi Ayah?
Penelitian menemukan, memiliki ikatan kuat dengan ayah benar-benar dapat membantu si Kecil mengatasi perasaaan kesepian mereka, terutama selama tahun-tahun pembentukan ikatan ini.
Kemudian rekan penulis penelitian ini sekaligus seorang profesor ilmu pengetahuan manusia di The Ohio State University, Xin Feng, mengatakan temuan ini kemungkinan dipengaruhi oleh peran gender dan harapan yang mengikutinya.
Peran gender di sini maksudnya adalah peran alamiah dari seorang ibu yang berbeda dengan seorang ayah.
"Dalam masyarakat kita para ibu cenderung bertanggung jawab atas perawatan sehari-hari dan stabilitas bagi anak-anak mereka."
"Ayah (tampaknya) memiliki lebih banyak kebebasan untuk berinteraksi dengan anak-anak mereka dengan cara yang berbeda. (Ayah) memberi anak tantangan dan memiliki jangkauan kontak emosional yang lebih luas," tutur dokter Feng.
Baca Juga: Multitasking, Begini Jadinya Jika Ayah Gamer Disuruh Mengasuh Anak
Peran 'ayah' di sini, baik dilakukan oleh ayah pengganti maupun seorang ibu yang mengambil tanggung jawab itu, memainkan peran sangat unik dalam perkembangan emosi anak perempuan.