Ternyata Ini Alasan Perselingkuhan Terjadi dan Kembali Terulang

Senin, 17 Juni 2019 | 06:25 WIB
Ternyata Ini Alasan Perselingkuhan Terjadi dan Kembali Terulang
Alasan berselingkuh dan mengapa terus terjadi (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Berselingkuh dalam hubungan sudah sangat umum. John Howard, seorang ahli terapi dan ilmuwan perilaku, mengklaim bahwa sebanyak 50% orang dalam suatu hubungan melakukan perselingkuhan dari pasangan mereka.

Apa alasannya? Banyak ilmuwan sosial dan pakar hubungan percaya bahwa monogami, bertentangan dengan evolusi manusia.

“Aku merasa tidak alami berada dalam hubungan monogami. Dari sudut pandang evolusi, laki-laki dipaksa untuk berhubungan dengan banyak perempuan untuk memajukan spesies ini," tutur Franklin Porter, seorang terapis pasangan yang berbasis di New York City.

Namun, alasannya tidak hanya itu saja, menurut sebuah studi yang diterbitkan dalam The Journal of Sex Research, ada 4 alasan mengapa seseorang berselingkuh. Yaitu, kurangnya cinta, rasa komitmen yang rendah, alasan harga diri serta faktor situasional.

Baca Juga: Studi: Perempuan Lebih Pandai Sembunyikan Perselingkuhan

Di sisi lain, Anda pasti pernah mendengar kutipan 'sekali penipu, tetaplah 'penipu'. Ya, kemungkinan orang yang pernah berbohong kemungkinan besar di lain waktu juga akan melakukan hal yang sama.

Ilustrasi kekasih berselingkuh via telepon pintar (Shutterstock).
Ilustrasi kekasih berselingkuh via telepon pintar (Shutterstock).

Dalam makalah berjudul 'The brain adapts to dishonesty' yang dilansir dari Elitedaily, mengklaim setiap kali seseorang berbohong, mereka merasa kurang bersalah karena melakukannya.

Kita memiliki area otak yang disebut amygdala, dan sulit untuk menghasilkan respons negatif ketika kita berbohong.

"Saat pertama kalinya kita melakukan perselingkuhan, kita akan merasa bersalah. Tapi di lain waktu rasa bersalahnya jadi berkurang dan begitu seterusnya, hasilnya kita bisa melakukan perselingkuhan secara lebih luas," tutur Neil Garrett, salah satu penulis studi ini dari Institut Princeton Neuroscience.

Garret menambahkan, semakin ke sini orang yang berselingkuh telah beradaptasi dan tidak akan merasa bersalah lagi saat melakukannya.

Baca Juga: Suami Bertingkah Aneh, Ternyata Lebih Parah dari Perselingkuhan

"Kemungkinan lainnya, mereka tidak pernah merasa bersalah saat memulai perselingkuhan, jadi mereka tidak perlu beradaptasi dengan apa yang terjadi, mereka merasa nyaman sejak awal," sambungnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI