Suara.com - Tidak sedikit orang yang masih mempunyai kebiasaan menyiram kloset dalam keadaan terbuka. Padahal, kebiasaan ini dinilai buruk karena bakteri di dalam kloset dapat menyebar ke setiap sudut toilet.
Berdasarkan review studi pada 2013 yang diterbitkan oleh American Journal of Infection Control, menyiram kloset dengan tutup terbuka mempunyai risiko.
Kondisi ini disebut dengan 'toilet plume aerosols', yang terjadi selama penyiraman.
Saat menyiram kloset, air yang berputar untuk membersihkan kloset akan bercampur dengan partikel kecil dari kotoran kita, dan menembakkan aerosol ke udara yang berpotensi menular dan akan hidup di toilet selama berjam-jam.
Baca Juga: Hindari Jongkok di Kloset Duduk Jika Tak Ingin Alami Risiko Ini
Aerosol merupakan partikel padat yang ada di udara. Pada kasus ini, partikel padat ini berasal dari air kloset.
Mengapa berpotensi menular? Ketika Anda menyiram kloset, sebagian kecil dari tetesan aerosol bisa mengandung mikroba yang berasal dari penyakit menular apa pun yang ada di kloset.
Kotoran manusia dapat mengandung konsentrasi patogen tinggi seperti Shigella, Salmonella dan bahkan norovirus. Patogen ini sebenarnya dapat bertahan hidup di permukaan selama berminggu-minggu atau bahkan berbulan-bulan.
Dalam studi yang dilansir rd.com tertulis, 'penelitian menunjukkan bulu toilet ini dapat memainkan peran penting dalam penularan penyakit menular yang patogennya ditumpahkan dalam kotoran.'
Philip Tierno, seorang ahli mikrobiologi di New York University, mengatakan bahwa bulu aerosol dapat mencapai setinggi 4 meter lebih.
Baca Juga: Ini Alasan Kloset Duduk Punya Dua Tombol Penyiram
"Merupakan ide bagus untuk menurunkan (penutup) kursi, terutama jika kamar mandi digunakan oleh banyak orang," kata Tierno kepada Tech Insider.