Lentera Anak dan Komnas PT Puji Pemblokiran Iklan Rokok di Internet

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Jum'at, 14 Juni 2019 | 18:14 WIB
Lentera Anak dan Komnas PT Puji Pemblokiran Iklan Rokok di Internet
Deklarasi menolak iklan rokok di Taman Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (21/11). (Dok. Suara.com)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Lentera Anak dan Komnas PT Puji Pemblokiran Iklan Rokok di Internet

Permintaan pemblokiran iklan rokok di internet yang dikirimkan Menteri Kesehatan Nila Farid Moeloek kepada Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara menuai pujian.

Ketua Lentera Anak Indonesia, Lisda Sundari, memuji langkah yang dilakukan Menkes Nila, dan meminta Menkominfo Rudiantara untuk memenuhi permintaan tersebut.

"Kami mengapresiasi Menteri Kesehatan dan Menteri Komunikasi dan Informatika. Harapan besar saat ini ada pada Menteri Komunikasi dan Informatika," kata Lisda, dilansir Antara.

Baca Juga: YLKI Dukung Permintaan Menkes untuk Blokir Iklan Rokok di Internet

Menurut Lisda, Menkes Nila selama ini ditunggu-tunggu untuk berani mengambil langkah kepemimpinan terhadap isu pengendalian tembakau, khususnya tentang pelarangan iklan, promosi, dan sponsor rokok, terutama pada kegiatan untuk anak-anak dan remaja.

"Ketika Menteri Kesehatan mengirimkan surat kepada Menteri Komunikasi dan Informatika itu, dia menunjukkan niat untuk mengambil kepemimpinan dalam pelarangan iklan rokok, dimulai dari internet," tuturnya.

Sejumlah pelajar menggelar aksi #TolakJadiTarget iklan rokok di kawasan Silang Monas, Jakarta, Sabtu (25/2).
Sejumlah pelajar menggelar aksi #TolakJadiTarget iklan rokok di kawasan Silang Monas, Jakarta, Sabtu (25/2). (Dok. Suara.com)

Secara terpisah, Ketua Umum Komite Nasional (Komnas) Pengendalian Tembakau, dr. Prijo Sidipratomo, juga memuji langkah ini. Prijo mengatakan sudah seharusnya iklan rokok dilarang di media apa pun karena terbukti berdampak terhadap peningkatan prevalensi perokok anak dan remaja.

Meski memuji langkah Menkes Nila, Prijo mengkritisi koordinasi antar-kementerian di bawah pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla.

Seharusnya, menurut dia, bukan seorang menteri teknis yang menyurati sendiri menteri lain mengenai kebijakan pemerintah namun ada koordinasi antar-menteri yang dilakukan oleh menteri koordinator mengenai hal itu.

Baca Juga: Surati Menkominfo, Menkes Minta Iklan Rokok Diblokir di Internet

"Kalau menteri teknis bekerja sendiri-sendiri seperti ini, Nawa Cita akan sulit terlaksana. Harus ada perubahan yang dilakukan Presiden Jokowi untuk memperbaiki pola koordinasi antar-kementerian," katanya. [ANTARA]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI