Peneliti Ingatkan Makanan Tinggi Kalori Sebabkan Penurunan Kesehatan Otak

Vika Widiastuti Suara.Com
Kamis, 13 Juni 2019 | 19:30 WIB
Peneliti Ingatkan Makanan Tinggi Kalori Sebabkan Penurunan Kesehatan Otak
Ilustrasi makanan. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Secara tak sadar, ternyata apa yang kita konsumsi akan memengaruhi kesehatan otak. Makanan berkalori tinggi misalnya yang ternyata bisa menyebabkan kesehatan otak memburuk lebih cepat.

Hal ini diungkap dalam sebuah studi di Australia yang diterbitkan baru-baru ini. "Dibanding dengan 50 tahun yang lalu, orang saat ini mengonsumsi rata-rata sekitar 650 kilo kalori ekstra tiap hari, yang setara dengan makanan cepat saji, seperti burger, kentang goreng, dan minuman ringan," kata penulis utama dalam studi ini, Nicolas Cherbuin dari the Australian National University (ANU).

Cherbuin, yang merupakan profesor di Pusat Penelitian Penuaan, Kesehatan, dan Kesejahteraan ANU mengungkapkan dalam sebuah pernyataan, makanan cepat saji bisa 'menggerogoti' otak, apalagi ditambah lagi dengan kebiasaan kurang olahraga.

"Kami telah menemukan bukti kuat bahwa kebiasaan makan yang tidak sehat dan kurang olahraga dalam jangka panjang bisa meningkatkan risiko terkena diabetes tipe 2 dan penurunan fungsi otak yang signifikan seperti demensia dan penyusutan otak," katanya dilansir dari thehealthsite.

Baca Juga: Kebanyakan Makan Gula dan Karbohidrat, Ini Dampaknya Bagi Otak

Laporan berita Efe menyebutkan, menurut penelitian 30 pesen populasi orang dewasa mengalami obesitas, 10 persen lainnya akan menderita diabetes tipe 2 pada tahun 2030.

Ilustrasi makanan cepat saji, junk food, burger. (Shutterstock)
Ilustrasi makanan cepat saji, junk food, burger. (Shutterstock)

Menurut pakar, hubungan antara diabetes tipe ini dan penurunan fungsi otak sudah lama diketahui. Akan tetapi, penelitian ini menunjukkan bahwa hilangnya neuron dan fungsinya dimulai lebih awal dan menunjukkan hubungan yang jelas antara kemunduran otak dan gaya hidup tidak sehat.

Ahli pun mengingatkan masyarakat untuk memperbanyak asupan makanan sehat untuk mengurangi risiko masalah otak, termasuk demensia. Sebab, akan terlambat jika menyadarinya saat berusia 60-an tahun.

"Kerusakan yang sudah cukup banyak tidak dapat dipulihkan ketika seseorang mencapai usia paruh baya. Jadi kami mendesak semua orang untuk konsumsi makanan sehat sejak awal," pungkas Cherbuin.

Baca Juga: Menurut Sains, Minum Anggur Merah Dapat Meningkatkan Kesehatan Otak

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI