Robby Sugara Meninggal Dunia, Ketahui Tahapan Penyakit Jantung!

Kamis, 13 Juni 2019 | 14:18 WIB
Robby Sugara Meninggal Dunia, Ketahui Tahapan Penyakit Jantung!
Robby Sugara meninggal dunia karena sakit jantung (Instagram/robbysugaraofficial)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Aktor senior Robby Sugara telah meninggal dunia dini hari tadi, Kamis (13/6/2019) pukul 00.10 WIB, karena penyakit jantung. Robby Sugara meninggal dunia di usia 68 tahun dan jenazahnya pun disemayamkan di Rumah Duka RS UKI, Jakarta Timur.

"(Meninggal dunia) karena sakit jantung," kata Ferdinan, menantu Robby Sugara.

Kabar duka Robby Sugara mengingatkan bahwa sudah banyak artis yang meninggal dunia akibat penyakit jantung. Penyakit jantung yang diderita Robby Sugara termasuk penyebab kematian utama di Indonesia.

Baca Juga: Anak Robby Sugara Sebut Dokter Sempat Salah Diagnosis Penyakit Ayahnya

Melansir dari Consumer Reports, penyakit jantung ini berawal dari tekanan darah tinggi yang berkembang sampai terjadi "ledakan" yang disebut serangan jantung.

Adapun tahapan perkembangan sakit jantung dari paling awal hingga kondisi kritis yang bisa menyebabkan kematian.

1. Tekanan darah tinggi

Tahap awal orang menderita penyakit jantung pasti mengalami tekanan darah tinggi. Karena arteri mengeras seiring bertambahnya usia dan semakin buruk jika seseorang merokok, kurang aktif, kelebihan berat badan dan lainnya.

Akhirnya tekanan darah meningkat dan membuat jantung berdetak lebih cepat. Seiring berjalannya waktu, kondisi ini dapat merusak pembuluh darah dan kolesterol meningkat.

Baca Juga: Ternyata, Anggapan Minum Kopi Sebabkan Masalah Jantung Hanya Mitos

Robby Sugara [YouTube]
Robby Sugara meninggal dunia, karena penyakit jantung [YouTube]

2. Aterosklerosis

Apabila kadar kolesterol dan tekanan darah yang tinggi dapat menyebabkan kolesterol menumpuk menjadi endapan plak, menghambat aliran darah ke jantung. Kondisi ini disebut aterosklerosis atau arteri koroner yang tersumbat.

3. Angina

Setelah seseorang mencapai tahapan arteri koroner. Kondisi ini bisa menyebabkan nyeri dada ketika mereka berusaha memaksakan diri. Rasa sakit itulah yang disebut angina.

4. Serangan jantung

Jika seseorang mengalami angina seharusnya sangat beruntung. Karena itu gejala awal sebelum seseorang mengalami serangan jantung. Sehingga ia bisa segera mendapat penanganan medis lebih cepat sebelum berakibat fatal.

Ilustrasi serangan jantung, dada sesak, nyeri dada. (Shutterstock)
Ilustrasi serangan jantung, dada sesak, nyeri dada. (Shutterstock)

Sayangnya, tidak semua orang melewati tahapan angina dan memperhatikan peringatan ini. Serangan jantung biasanya terjadi ketika plak pecah, menyebabkan gumpalan darah menyumbat arteri yang akhirnya mengakibatkan stroke.

5. Penyakit katup aorta

Tekanan darah tinggi bersamaan dengan diabetes bisa merusak katup jantung yang berfungsi menyinkronkan aliran darah melalui organ.

Tetapi, penyakit itu bisa mencegah katup membuka atau menutup, membatasi aliran darah ke jantung dan darah bocor. Pada kondisi serius menyebabkan nyeri dada, sesak napas, pingsan dan kelelahan.

6. Gagal jantung

Tekanan darah tinggi, aterosklerosis, penyakit katup dan serangan jantung dikaitkan dengan peyakit diabetes, gangguan tiroid dan kondisi lainnya.

Kondisi tersebut akhirnya bisa melemahkan jantung dan membuat lebih sulit memompa darah ke seluruh tubuh. Sehingga seseorang disebut mengalami gagal jantung karena bisa menyebabkan sesak napas, kelelahan dan pembengkakan di kaki, leher dan perut.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI