Kurang Tidur, Anak Terancam Mengalami Obesitas

Vania Rossa Suara.Com
Kamis, 13 Juni 2019 | 06:45 WIB
Kurang Tidur, Anak Terancam Mengalami Obesitas
Ilustrasi anak tidur. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sebuah survei yang dilakukan oleh British Nutrition Foundation (BNF) terhadap lebih dari 6.000 anak menemukan bahwa 32 persen murid sekolah dasar dan 70 persen siswa sekolah menengah memiliki waktu tidur malam kurang dari sembilan jam, jumlah minimum yang disarankan. Akibatnya, ribuan anak yang kurang tidur tersebut berisiko mengalami obesitas.

Setengah dari anak di sekolah menengah juga melaporkan bahwa mereka kerap bangun di tengah malam setidaknya sekali.

Survei itu juga mengamati kebiasaan makan anak-anak dan menemukan bahwa seperempat siswa sekolah menengah dan satu dari sepuluh murid sekolah dasar tidak makan sarapan.

Hal ini tentu saja menempatkan anak-anak pada kondisi kekurangan nutrisi penting. Terlebih ditambah dengan fakta bahwa hanya 18 persen siswa sekolah menengah yang mengonsumsi buah atau sayuran saat sarapan.

Baca Juga: Bukan Hanya karena Kurang Tidur, Ini Alasan Lain Munculnya Mata Panda

Hampir dua dari tiga (59 persen) dari anak-anak sekolah menengah mengatakan mereka bermain gawai sebelum tidur, dengan 49 persen dari kelompok sekolah dasar mengatakan hal yang sama, membuat para ilmuwan percaya bahwa ini adalah penyebab buruknya kualitas tidur mereka.

Jajak pendapat juga memeriksa pola tidur lebih dari 1.500 orang dewasa dan menemukan bahwa 43 persen dari mereka memiliki waktu tidur malam kurang dari tujuh jam. Sementara 80 persen melaporkan bangun setidaknya sekali dalam semalam.

Setengah dari mereka yang disurvei juga mengatakan mereka menggunakan gawai sebelum tidur.

Dr. Lucy Chambers, ilmuwan senior di BNF, mengatakan bahwa tidur malam yang buruk dapat menyebabkan orang dewasa dan anak-anak membuat keputusan yang tidak sehat dalam hal memilih makanan.

"Di mana kekurangan waktu tidur dapat menyebabkan orang dewasa dan anak-anak menjadi cenderung pemarah dan mudah tersinggung, tidur dengan kualitas buruk secara teratur juga dapat memiliki dampak negatif pada pilihan makanan, termasuk asupan kalori yang lebih tinggi dan lebih sering mengemil makanan yang kurang sehat,” jelasnya seperti dikutip dari laman The Independent.

Baca Juga: Remaja Korban Bullying Rentan Alami Depresi dan Kurang Tidur

"Laporan Satuan Tugas BNF yang diterbitkan awal tahun ini, menyoroti bahwa kurang tidur dan tidur yang terganggu dapat dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit jantung, stroke, diabetes tipe 2, obesitas, dan hipertensi."

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI