Kebanyakan Makan Gula dan Karbohidrat, Ini Dampaknya Bagi Otak

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Rabu, 12 Juni 2019 | 17:14 WIB
Kebanyakan Makan Gula dan Karbohidrat, Ini Dampaknya Bagi Otak
Konsumsi gula berlebih memiliki dampak bagi otak. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kebanyakan Makan Gula dan Karbohidrat, Ini Dampaknya Bagi Otak

Gula dan karbohidrat olahan memiliki dampak buruk bagi otak dan bahkan menyebabkan masalah kesehatan mental, jika dikonsumsi secara berlebihan.

Dr. Georgia Ede, M.D. dari Diet Doctor seperti dilansir Antara dari Medical Daily, mengatakan, karbohidrat olahan memiliki efek negatif pada senyawa yang memasuki otak. Zat ini dapat mengacaukan hormon-hormon tertentu dan memengaruhi suasana hati secara negatif.

Ketika hormon insulin terpengaruh, hormon lain dalam tubuh juga bisa terpengaruh, termasuk hormon pengatur tekanan darah aldosteron, hormon seks estrogen dan hormon stres adrenalin dan kortisol.

Baca Juga: Bukan karena Gula, Penyakit Diabetes Membunuh Pasien Akibat Hal Ini

Tingkat fluktuasi hormon-hormon tadi bisa menyebabkan banyak masalah dan kebanyakan mempengaruhi kesehatan mental, seperti perubahan suasana hati, serangan kecemasan, insomnia, lekas marah dan kesulitan berkonsentrasi.

Ketika Anda mengonsumsi terlalu banyak gula dan karbohidrat, kesehatan otak Anda terancam. Konsumsi berlebihan karbohidrat olahan sebenarnya meningkatkan oksidasi dan peradangan - dua penyebab dan gejala dari banyak penyakit, termasuk gangguan psikotik semisal skizofrenia dan gangguan bipolar.

Untuk itu, diet rendah karbohidrat dan ketogenik bisa menjadi pemacu kesehatan otak. Rencana makan ini dikatakan memberi otak energi melalui ketogenesis dan glukoneogenesis.

Asupan rendah karbohidrat meningkatkan produksi keton tubuh yang dapat menyediakan hingga 70 persen dari kebutuhan energi otak.

Di sisi lain, glukoneogenesis memberi otak pasokan glukosa yang dibutuhkan bahkan jika asupan karbohidrat cukup rendah.

Baca Juga: Permen Bebas Gula Ternyata Tak Selalu Sehat

Karena itu, ketika karbohidrat rendah, otak mendapatkan bahan bakarnya dari keton yang diproduksi melalui ketogenesis dan glukosa yang diproduksi di hati melalui glukoneogenesis. [ANTARA]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI