Suara.com - Di Kongo, Epidemi Campak Telan Lebih Banyak Korban Jiwa daripada Ebola
Epidemi campak yang menyerang Republik Demokratik Kongo sudah sampai tahap mengkhawatirkan. Bahkan, pemerintah menyebut korban jiwa yang timbul akibat campak lebih banyak daripada Ebola.
Otoritas kesehatan setempat menyebut korban jiwa akibat campak mencapai lebih dari 1.500 orang, lebih banyak daripada Ebola yang membunuh 1.390 orang.
Angka ini sangat tinggi, mengingat kematian akibat campak yang tercacat dimulai sejak awal tahun 2019.
Baca Juga: Angka Vaksinasi Rendah, Wabah Campak di AS Semakin Parah
Doctors Without Borders (MSF) menyebut harus ada upaya berskala nasional yang dilakukan untuk mencegah penularan campak, namun tidak mengesampingkan upaya penanggulangan Ebola.
"Mobilisasi dalam skala besar diperlukan, dan organisasi internasional bisa membantu dengan memberikan vaksin serta obat-obatan yang dibutuhkan pasien," tulis MSF, dilansir Reuters.
Target vaksinasi sendiri cukup besar, mengingat tidak semua kelompok masyarakat di Kongo mendapatkan vaksin campak.
Hingga bulan April 2019, tercatat sudah ada 2,2 juta anak yang mendapat vaksin. Masih ada 1,4 juta anak yang ditargetkan untuk mendapatkan vaksinasi, terutama mereka yang berada di daerah terpencil.
"Vaksin merupakan bentuk pencegahan campak yang utama, tetapi memberikan informasi kesehatan yang jelas dan benar merupakan langkah awal penanganan penyakit," tutupnya.
Baca Juga: Tubuh Harus Fit, Konsumsi Makanan Ini Saat Terkena Campak