Suara.com - Sekarang ini penggunaan plastik memang sudah dikurangi. Namun ternyata, manusia tetap minum, makan, dan menghirup partikel mikroplastik setiap harinya.
Sebuah studi baru dalam jurnal Environmental Science and Technology dilansir dari National Geographic US menyatakan manusia mengonsumsi hingga 52 ribu partikel mikroplastik per tahun.
Jumlah itu belum termasuk partikel mikroplastik yang dihirup manusia yang mencapai lebih dari 74 ribu per tahun.
Partikel mikroplastik adalah potongan plastik yang lebih kecil dari 5 milimeter. Tetapi, masih banyak yang lebih kecil dari itu dan hanya bisa dilihat menggunakan mikroskop.
Baca Juga: Minum Air Rendaman Kismis Bantu Buang Racun dalam Tubuh, Begini Caranya
Studi ini pun melakukan penelitian mengenai mikroplastik yang ditemukan dalam bir, garam, makanan laut, gula, alkohol dan madu.
![Kebiasaan minum dari botol plastik atau mug juga berbahaya bagi kesehatan (Pexels/rawpixel.com)](https://media.suara.com/pictures/653x366/2019/05/26/52745-ilustrasi-botol-minum-plastik-pexelsrawpixelcom.jpg)
Hasilnya partikel mikroplastik yang ada di dalam makanan mencapai 15 persen dari kalori yang dikonsumsi rata-rata orang.
Peneliti juga meninjau jumlah partikel mikroplastik yang terdapat dalam air dan udara sekitar. Mereka menemukan air kran mengandung 4 ribu partikel mikroplastik.
Sedangkan orang yang mungkin sering minum air kemasan setidaknya telah menelan 90 ribu partikel mikroplastik.
Dalam kondisi ini para ilmuwan masih belum yakin partikel mikroplastik tersebut memberikan dampak buruk bagi kesehatan manusia atau tidak.
Baca Juga: Apakah Air Minum Kemasan Bisa Kadaluwarsa? Ini Kata Pakar
Namun, studi dari King's College di London beranggapan bahwa partikel mikroplastik yang menumpuk bisa menjadi racun yang merusak sistem kekebalan tubuh dan keseimbangan usus manusia.