Studi: Tertidur dengan Lampu atau TV Menyala Sebabkan Kenaikan Berat Badan

Vika Widiastuti Suara.Com
Selasa, 11 Juni 2019 | 10:50 WIB
Studi: Tertidur dengan Lampu atau TV Menyala Sebabkan Kenaikan Berat Badan
Ilustrasi: Tidur dalam kondisi lampu atau TV menyala bisa menyebabkan kenaikan berat badan. (Sumber: Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Para ilmuwan telah memperingatkan bahwa tidur dengan lampu atau TV menyala bisa menyebabkan kenaikan berat badan

Dilansir dari daily mail, mereka yang terpapar cahaya buatan dalam bentuk apapun di malam hari, lebih mungkin mengalami kenaikan berat badan. Hal ini didasarkan pada studi yang dilakukan para peneliti.

Studi ini diikuti oleh wanita yang selama lima tahun membiarkan lampunya tetap menyala saat tidur. Mereka melaporkan kenaikan berat badan 5 kg.

Para peneliti pun percaya hal ini membuat tidur terganggu dan pada akhirnya berdampak pada keseimbangan hormon. Lalu membuat orang mencari makanan. Menurut ahli temuan ini pun semakin menambah bukti bahwa menyalakan lampu saat tidur memiliki dampak bagi kesehatan.

Baca Juga: Studi: Tidur yang Baik Kurangi Keinginan Konsumsi Makanan Manis dan Asin

Penelitian yang dilakukan oleh National Institute of Environmental Health Sciences, North Carolina ini melibatkan 44.000 wanita yang terdaftar dalam kelompok Sister Study. Mereka dilaporkan tidak memiliki riwayat penyakit kanker, kardiovaskular, bukan pekerja shift, dan tidak hamil.

Para wanita yang berusia antara 35-74 tahun tersebut melaporkan jumlah paparan cahaya buatan pada malam hari.

Ilustrasi tidur. (Shutterstock)
Ilustrasi tidur. dalam kondisi lampu atau TV menyala bisa menyebabkan kenaikan berat badan. (Shutterstock)

Temuan yang dipublikasikan dalam Jama International Medicine itu mengungkapkan, dibandingkan dengan mereka yang tidak terpapar cahaya buatan, wanita yang tidur dengan lampu atau TV menyala 22 persen lebih mungkin mengalami kenaikan berat badan dan 33 persen lebih mungkin mengalami obesitas.

Penulis juga mengungkapkan, kurang tidur pun bisa mengubah hormon yang mengatur nafsu makan. Tidur yang lebih singkat berarti memiliki lebih banyak waktu terjaga dan waktu untuk makan.

Dr Yong-Moon Mark Park, ketua peneliti juga menunjukkan bahwa paparan cahaya buatan di malam hari juga mencerminkan perilaku yang tidak sehat, seperti pola makan tidak sehat, gaya hidup, stres, dan kerugian sosial ekonomi. Menurutnya mengurangi cahaya buatan di malam hari bisa mencegah obesitas.

Baca Juga: Setop Begadang, Kurang Tidur Pengaruhi Perasaan Cinta hingga Kemesraan

Sementara itu, Profesor Malcolm von Schantz, dari University of Surrey mengungkapkan temuan itu masuk akal secara biologis. "Kita tahu bahwa cahaya pada malam hari memengaruhi jam tubuh. Kita tahu dari penelitian eksperimental bahwa cahaya pada malam hari bisa memengaruhi metabolisme kita dengan cara yang konsisten meningkatkan risiko sindrom metabolik," ungkapnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI